Tidak lama berselang, korban muntah-muntah karena minuman keras.
Melihat kondisi korban semakin lemah, I mencari sesuatu untuk membunuh korban dan menemukan tali sepatu.
"Pada saat korban muntah-muntah, tersangka I langsung mencekik korban dari belakang dengan menggunakan tali sepatu," papar Sarly.
Saat mencekik korban, I dibantu A yang masih 13 tahun untuk memegang kaki korban agar tidak berontak.
Korban pun meninggal setelah beberapa menit dicekik menggunakan tali sepatu oleh I.
"Setelah (korban) tidak berdaya, kemudian pelaku (I) meminta bantuan kakaknya, S, untuk mengangkut korban ke atas motor," kata Sarly.
Dibantu S yang memegang korban di atas motor, I membuang jasad korban di trotoar Jalan Bumi Botanika Desa Lengkong Kulon, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, Banten.
Saat ditemukan kali pertama oleh warga, kondisi jasad FM penuh luka, terutama pada bagian leher dan jempol kaki kiri.
"Di leher luka jeratan tali, ada juga di kaki, karena pada saat melakukan pembuangan jasad itu menggunakan motor bonceng tiga," jelas Kapolsek Pagedangan, AKP Seala Syah Alam.
Dari hasil autopsi di RS Kramat Jati dan penyelidikan, para pelaku menjerat leher FM menggunakan tali sepatu.
Sehingga, bocah berusia 15 tahun tersebut diduga kuat tewas lemas karena kehabisan nafas.
"Sudah jelas penyebab kematiannya pasti jeraran di leher menggunakan tali itu. Ada tali sepatu digunakan," sambung Seala.
Sepasang kakak beradik di Tangerang membonceng jasad temannya setelah mereka bunuh dari kawasan Kebon Nanas hingga akhirnya di buang di kawasan Pagedangan, Kabupaten Tangerang.
Adalah FM (15) yang tewas di tangan I dan S seorang kakak beradik.
AKP Seala Syah Alam mengatakan, dalam waktu kurang dari 24 jam pihaknya mengamankan tiga pelaku pembunuhan FM.