"Seandainya cuman mau mengucapkan belasungkawa it's oke, lain dari itu gak ada," tutur Dwi.
Setelah dipersilahkan bertamu, rupanya bukan orang yang melindas Hasya yang datang ke rumah Dwi.
Purnawirawan Polri yang melindas Hasya itu diduga mengutus seseorang untuk menemui keluarga korban.
"Silahkan datang kalau dia mau belasungkawa. Tau gak siapa yang datang? Bocil, bukan dia (purnawirawan Polri)," kata Dwi.
"Bocil maksudnya? Polisi-polisi baru gitu?" tanya host.
"Bukan. Kalau si bapaknya kan sudah agak berumur ya sudah pensiun, tapi saya kira yang datang itu orang yang dituakan, tapi yang datang itu bocil, keponakannya. Terus dia bilang 'saya perwakilan menyampaikan ini.. ini.. ini'," kata Dwi.
Dwi tak mengungkap percakapan apa yang kala itu terjadi antara keluarganya dan sosok yang disebut keponakan purnawirawan Polri itu.
Yang pasti Dwi menegaskan, dirinya dan keluarga menerima dengan baik kedatangannya.
"Kami gak ada kata-kata kami untuk menghina dia, cuman saya bilang 'Kalau bapak udah selesai, silahkan pulang', yang menakjubkan dia bilang gini 'oke bu kalau saya cuman sampai di sini, mungkin nanti istrinya beliau mau ke sini'," kata orang tersebut diceritakan Dwi.
"Nanya dong saya, mau apa istrinya ke sini? Ada yang mau diomongin katanya," sambungnya.
Tanggapan polisi
Pihak keluarga, mengaku keberatan dengan ditetapkannya Muhammad Hasya Atallah Saputra sebagai tersangka dalam kasus kecelakaan lalu lintas dengan purnawirawan polisi di kawasan Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Kamis (6/10/2022) silam.
Hasya, yang saat itu sedang mengendarai motor, tiba-tiba saja ditabrak purnawirawan polisi berinisial E.
Menanggapi keberatan ditetapkannya Hasya menjadi tersangka, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Metro Jaya, Kombes Latif Usman, angkat bicara.
Ia menegaskan pihaknya bersikap jujur dan adil saat menangani kasus mahasiswa UI yang tewas tertabrak.
Baca juga: Respons Mahasiswa UI Tewas Ditabrak, Fadli Zon Ungkap Kisah Pilu Sang Ayah dan Singgung Arogansi