TRIBUNJAKARTA.COM - Di tengah jalan Anies Baswedan meniti jalan pencapresannya, berbagai isu negatif menerpa.
Setelah perjajian politiknya dengan Ketua Umum Prabowo Subianto semasa Pilkada DKI 2017 dibongkar ke publik, kini muncul lagi urusan utang.
Masih dalam konteks Pilkada DKI 2017 yang ditarik ke hari ini, Anies Baswedan disebut berutang Rp 50 miliar kepada Sandiaga Uno, mantan pendampingnya di kursi eksekutif DKI sebagai wakil gubernur.
Dua isu terkait Anies Baswedan itu diungkapkan di channel Youtube Akbar Faizal Uncensored yang diampu Faizal Akbar, mantan Politikus Partai NasDem.
Soal perjanjian politik dibongkar oleh Sandiaga Uno, Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra yang juga Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, sebagai bintang tamu Sabtu (28/1/2023).
Perjanjian Anies dengan Prabowo masih menjadi misteri hingga saat ini. Naskahnya belum diungkap ke publik.
Sementara, utang Anies Baswedan diungkap Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Erwi Aksa, sebagai bintang tamu Minggu (5/2/2023).
Baca juga: Survei Indometer: Ganjar Pranowo Teratas, Anies Tempel Ketat Prabowo
Anies disebut berutang ke Sandiaga Uno sebesar Rp 50 miliar untuk biaya kampanye putaran pertama Pilkada DKI 2017 atas usulan Politikus Senior Golkar, Jusuf Kalla.
Namun, perkara utang Rp 50 miliar yang sempat bikin geger masyarakat itu kini langsung lunas.
Sandiaga Uno merelakannya begitu saja untuk tidak membahas-bahasnya lagi.
Dilunasi Istikharah
Sandiaga Uno tak membantah dirinya sempat meminjami uang senilai Rp50 miliar saat keduanya maju sebagai cagub dan cawagub kala itu.
Sandiaga menyebut setelah dirinya melakukan salat Istikharah dan meminta pertimbangan keluarga, ia tak ingin melanjutkan pembicaraan soal itu.
"Setelah saya salat Istikharah, setelah saya menimbang konsultasi dengan keluarga, saya tidak ingin melanjutkan pembicaraan mengenai ini," ucap Sandi saat menghadiri Harlah Seabad NU di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023).
Pria 53 tahun itu tak ingin soal utang-piutang itu menjadi polemik jelang Pilpres 2024.
Mengingat tahapan kontestasi Pilpres 2024 telah dimulai saat ini.
Sandiaga mengatakan dirinya kini hanya ingin menatap tahun politik dengan rasa penuh suka cita.
Ia ingin fokus pada kontestasi demokrasi yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
"Mari kita tatap masa depan dengan penuh rasa suka cita gembira dan persatuan dan kesatuan bangsa kita," katanya.
Baca juga: PKS Sambangi Golkar Ajak Usung Anies Baswedan Jadi Capres, Petinggi Beringin Agungkan Airlangga
Ia juga menuturkan bahwa pihaknya kini masih fokus tugasnya sebagai Menparekraf RI untuk membangkitkan ekonomi serta menjaga, mengawal momentum dari kebangkitan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Di sisi lain Sandiaga menyebut bahwa Anies hingga kini masih tetap menjadi sahabatnya meskipun persoalan isu utang piutang Rp50 miliar sedang menjadi sorotan.
Menurut Sandiaga, persoalan utang-piutang ini tidak akan mengubah hubungan baiknya dengan Anies.
"Alhamdulillah baik, kami bersahabat dan tentunya sebagai seorang sahabat yang sekarang tugasnya saya di kementerian," ujar Sandiaga.
Jubir JK Berkata Lain
Di sisi lain, Juru Bicara Jusuf Kalla (JK), Husain Abdullah menbantah pernyataan Erwin yang menyebut perjanjian utang-piutang antara Anies dan Sandiaga itu diusulkan oleh JK.
Menurutnya, kesepakatan itu dibentuk atas kehendak Anies dan Sandiaga.
“Yang saya ketahui, (perjanjian tersebut) atas kemauan mereka berdua,” kata Husein saat dihubungi Tribunnews.com, Selasa (7/2).
Husain jauh beranggapan bahwa perjanjian tersebut merupakan candaan antara Anies dengan Sandi dalam menghadapi Pilgub 2017 lalu.
Mereka kala itu, kata Husein, terlihat cukup yakin untuk memenangkan Pilgub DKI 2017.
“Menurut saya pribadi. Ini pendapat pribadi ya. Mungkin juga mereka berdua hanya berseloroh saja membuat perjanjian karena yakin menang,” tuturnya.
Husain juga mengatakan bahwa inti dari perjanjian tersebut adalah jika Anies-Sandi menang di Pilgub DKI 2017, maka utang-piutang tersebut dianggap lunas.
“Inti perjanjian, bila pasangan Anies-Sandi menang Pilgub DKI, maka pinjaman biaya pilkada tersebut dianggap lunas,” katanya.
“Dan Anies-Sandy pun akhirnya menang, sehingga utang dinyatakan lunas. Karena hasilnya perjuangannya mereka nikmati berdua,” sambung dia.
Di sisi lain, ia mengatakan bahwa hingga saat ini Sandiaga pun tidak menungkit perihal pinjamannya terhadap Anies itu.
Maka dengan demikian, kata dia, sikap Sandiaga ini pun sudah sesuai dengan perjiannya dengan Anies kala itu.
“Sejauh ini kan memang tidak pernah terdengar lagi Pak Sandi menagih uang biaya kampanye tersebut. Ya karena sesuai isi perjanjian tadi, kalau menang berarti lunas,” ucap Husain.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Setelah Salat Istikarah, Sandiaga Uno Ikhlaskan Rp 50 Miliar Utang Anies Baswedan