Neng Ayu tidak mengetahui bahwa ayahnya ternyata otak dari serangkaian kasus tersebut.
"Ai Maemunah lagi ngapain?" tanya Jaksa di lokasi Rekonstruksi di Bekasi.
"Lagi tidur," jawab Dede.
Baca juga: Suruh Solihin Habisi 9 Nyawa, Wowon Sesekali Beri Rp 150 Ribu - Rp 200 Ribu Tanda Terima Kasih
"Mulutnya Berbusa?" tanya Jaksa.
"Iya berbusa. Dia (Neng Ayu) ngomong 'telepon si ayah (Wowon) Mah, telpon si Ayah Mah'," kata Duloh.
Diteriaki manusia dajjal hingga tukang cingcau
Saat turun dari mobil, ketiganya langsung mendapatkan sambutan sinis dari warga yang ramai memadati TKP.
"Huuu kejam, tukang cincau anji**," suara terikan warga yang menyoraki Wowon Cs saat tiba di TKP.
Rekonstruksi di TKP Bekasi berlangsung cukup panjang, ada sebanyak 55 adegan diperankan.
Rekonstruksi dimulai sekira pukul 15.00 WIB dan baru rampung sekira pukul 17.00 WIB, terdapat adegan di luar dan di dalam rumah.
Usai rampung rekonstruksi, warga kembali menyoraki Wowon Cs yang digiring personel bersenjata lengkap menuju mobil.
"Mang beli cincau mang, huuu.. huuu.., manusia Dajjal," kata warga yang menyoraki Wowon Cs saat hendak masuk mobil.
Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga mengatakan, rekonstruksi dilakukan untuk menyesuaikan keterangan dengan tindakan pelaku.
Baca juga: Mau Diapain Juga Saya Siap Kata Wowon Menyesal Habisi 9 Nyawa, Termasuk Anak Kandung dan Istrinya
"Kegiatan rekontruski di Bekasi ini menampilkan total 55 adegan, dimana para tersangka memperagakan proses terjadinya pembunuhan ini," kata Indrawienny di Bekasi.
Sebagai informasi, tersangka Duloh memang dikenal sebagai pedagang es cincau di kawasan Bantargebang Bekasi.
Dia biasa mangkal di SD Negeri Ciketing Udik 3 Bantargebang Bekasi, serta beberapa tempat di sekitar kawasan tersebut.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News