Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Komplotan begal Celurit Merah yang ditangkap Polres Metro Jakarta Utara pada Kamis (9/3/2023) kemarin memakai uang hasil kejahatan untuk membeli sabu.
Setelah membacok korbannya Gus Soleh (21) di wilayah Rawa Badak Utara, tiga bandit jalanan ini langsung menjual handphone rampasannya seharga Rp 500.000.
Uang hasil menjual handphone korban itu langsung dibelikan sabu di Kampung Bahari.
"Habis ngebacok itu kita langsung ke Bonpis (Kebon Pisang, kawasan Kampung Bahari) buat beli sabu," kata satu dari tiga pelaku, Ariyanto alias Komeng (21), Jumat (10/3/2023).
Menurut Komeng, uang Rp 500.000 hasil menjual handphone langsung dibagi tiga dengan pelaku lainnya Putra Simbolon (19) dan Simon Siregar (19).
Baca juga: Sadisnya Komplotan Begal Celurit Merah yang Jakut, Tak Segan-segan Bacok Korban yang Melawan
Komplotan celurit merah ini membagi rata uang tersebut yang masing-masing mendapatkan Rp 150.000.
"Kita cak rata, masing-masing pego (Rp 150 ribu), terus sisa gocap lagi buat makan-makan," ucap Komeng.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara AKBP Iverson Manossoh mengatakan, setelah menangkap para pelaku, polisi juga mengetes urine mereka.
Hasilnya, dua dari tiga pelaku, yakni Putra dan Simon, positif mengonsumsi amfetamin.
"Dari hasil tes urine terhadap ketiganya, dua dari antara tiga pelaku, positif menggunakan narkoba. Lebih jauh kami akan terus mendalami bagaimana ketiga orang ini memperoleh narkoba," ucap Iverson.
Diberitakan sebelumnya, para pelaku tak berkutik saat ditangkap di kediaman mereka di kawasan Tanah Merah, Koja, Jakarta Utara, usai merampas handphone dan membacok korbannya Gus Soleh (21), pertengahan Januari 2023 lalu.
Komplotan begal sadis yang mempersenjatai diri dengan celurit merah ini hanya bisa pasrah saat ditubruk dan diborgol petugas.
Anggota Unit Resmob di bawah pimpinan Kepala Unit AKP Andry Suharto tanpa banyak bicara langsung menggedor rumah kediaman para pelaku dan membekuk bandit jalanan ini.
Satu per satu begal sadis yang tak segan-segan melukai korbannya ini dijatuhkan ke lantai dan diinterogasi sebentar sebelum akhirnya digiring ke Mapolres Metro Jakarta Utara.
Saat dibekuk, Simon mengakui peran masing-masing komplotannya saat membegal korban Gus Soleh.
"Saya yang bawa motor Pak, kalo dia (Putra) yang ngancam," kata Simon di lokasi penangkapan.
"Yang bacok siapa?" desak anggota polisi.
"Komeng," sahut Simon lagi.
Baca juga: Sadisnya Komplotan Begal Celurit Merah yang Jakut, Tak Segan-segan Bacok Korban yang Melawan
Sementara itu, pada saat penangkapan ini polisi juga menghadirkan korban, Gus Soleh.
Soleh lantas menceritakan detik-detik saat dirinya dibegal oleh komplotan celurit merah ini.
"Saat itu sekitar jam setengah 3, saya baru pulang dari rumah pacar," kata Soleh.
Di tengah kondisi sepi di Jalan Inspeksi Kali Sunter, Rawa Badak Utara, tiba-tiba Soleh dihalangi oleh para pelaku yang berboncengan tiga.
Tanpa basa basi, komplotan begal sadis ini langsung membacok dan merampas handphone Soleh.
"Mereka halangin saya dan langsung membacok, kemudian mengambil handphone saya," kata Soleh.
Atas kejadian ini, Soleh mengalami luka sayatan cukup dalam di punggungnya yang berdampak ke paru-paru.
Usai menjalani perawatan intensif, kini Soleh sudah dapat kembali beraktivitas normal.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News