"Kemudian ada juga teriakan dari masyarakat yang nyuruh tilang, tapi kan tidak bisa tilang manual, diteriaki seperti itu rasanya kan tidak enak. Kita bawa hapi aja. Kalau kita balas dendam malah kerjaan kita ga baik. Secara manusiaswi kita tersinggung, kita manusia biasa, dimaki-maki. Kita kasih senyuman aja," ujarnya.
Lebih lanjut, pria lulusan Bintara tahun 1993/1994 itu mengaku menikmati perannya saat ini menjadi anggota Polri.
"Itu semua sudah biasa di lapangan. Itu sudah resiko. Nanti kalau kita lawan malah kita juga yang rugi," pungkasnya.