85 Warga Ikuti Program Hapus Tato Gratis di Masjid Wali Kota Jakarta Selatan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah warga yang mengikuti program hapus tato gratis di Masjid Darul Jannah di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Puluhan warga mengikuti program hapus tato gratis di Masjid Darul Jannah di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan.

Program hapus tato gratis itu digelar oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) DKI Jakarta, Kamis (13/4/2023).

Operator penghapus tato dari Baznas DKI, Rahmat, mengatakan kegiatan ini hanya berlangsung satu hari.

Namun, program hapus tato itu sebelumnya sudah digelar di beberapa wilayah lainnya di Jakarta.

"Kuotanya hari ini 100 orang, tapi tadi sekitar 85. Tadi kita mulai dari pagi sampai jam 16.00," kata Rahmat kepada wartawan di lokasi.

Baca juga: Ratusan Warga Hapus Tato di Kantor Wali Kota Jakarta Timur

Rahmat menjelaskan, pendaftaran mengikuti program hapus tato gratis dapat dilakukan secara online maupun offline.

Warga yang ingin menghapus tato akan lebih dulu dilakukan pengecekan darah dan tes kesehatan.

Sejumlah warga yang mengikuti program hapus tato gratis di Masjid Darul Jannah di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

"Cek lab biar terhadap pasien maupun penindak dan lainnya lebih aman. Kemudian ada dokter, pemeriksaan dokter itu tentang medisnya, ada luka atau tidak," ujar Rahmat.

Selain itu, dokter juga melakukan proses anestesi kepada warga yang ingin menghapus tato untuk mengurangi rasa sakit ketika dilaser.

"Penindakan hapus tato ini kalau kecil 3-5 menit selesai. Kalau lebih lebar lumayan juga, ada yang 20 menit baru selesai," jelas Rahmat.

Sejumlah warga yang mengikuti program hapus tato gratis di Masjid Darul Jannah di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Kamis (13/4/2023). (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)


Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Berita Terkini