Setelahnya mereka berjalan perlahan menyusuri tebing agar bisa mendapat perawatan.
Kronologi Versi Warga
Seorang warga di sekitar lokasi kejadian, Hidayat mengungkapkan bahwa sebelum masuk jurang, bus sudah dinyalakan untuk memanaskan mesin.
Bus yang membawa rombongan ziarah tersebut hendak pulang.
"Bus dipanasi (memaskan mesin), penumpang sudah naik, sopir lagi ngopi.
"Tidak tahu di-hand rem atau tidak."
"Tapi ada ganjal, sepertinya bus lompat (terus melaju) dan masuk jurang," kata Hidayat kepada TribunBanyumas.com, Minggu.
Keluarga Rombongan Peziarah
Fahrurozi, kerabat dari salah satu rombongan peziarah asal Tangsel itu mengungkapkan, ada dua rombongan bus yang berangkat dari Tangsel.
Rombongan tersebut tepatnya merupakan warga Kampung Kayugede, Kelurahan Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara, Tangsel.
Satu rombongan di bus lain tidak terjun ke jurang.
"Iya betul ada dua bus, yang satu enggak nyebur ke jurang," kata Fahrurozi saat dikonfirmasi TribunJakarta.com.
Fahrurozi bersyukur kakak iparnya tidak menjadi korban kecelakan bus itu.
"Kakak saya di bus yang satu lagi, yang enggak masuk jurang," ujarnya.