"Jadi kemarin memang sudah ada informasi beredar bahwa data yang di KPU itu terjadi kebocoran, namun demikian dari pihak KPU sendiri menyanggah informasi tersebut," tuturnya.
Adi Vivid mengatakan pihaknya akan terus melakukan patroli siber untuk memantau adanya informasi-informasi hoaks khususnya soal Pemilu 2024.
"Ini sedang kami profiling apabila nanti dalam masa profiling itu terdapat unsur pidana tentunya kami akan tindak lanjuti," jelasnya.
Lebih lanjut, Adi Vivid meminta kepada masyarakat untuk tetap berhati-hati dan bijak dalam bermedia sosial.
Baca juga: Waketum Partai Garuda Soroti Aksi Berebut Pesona Paling Sederhana di Pilpres 2024
Dia mencontohkan kasus peneliti BRIN, Andi Pangerang Hasanuddin. Meski merupakan seorang yang berlatarbelakang keilmuan, namun tetap dipenjara atas kecerobohannya.
"Jadi kami mengimbau kepada masyarakat terutama menjelang Pemilu untuk berhati-hati, cerdas dalam menggunakan media sosial, pastikan medsos dimanfaatkan ke hal-hal yang positif," ungkapnya.
Sebelumnya, beredar sebuah video yang menampilkan data suara Pemilu 2024 yang diduga berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI.
Video itu diunggah oleh akun Twitter @Bams27735590 yang menampilkan data yang diduga hasil Pemilu 2024.
Video berdurasi dua menit 19 detik itu juga diunggah dengan cuitan yang tertulis: INI DATA KPU HASIL PEMILU 2024. Luar biasa, negeri ini memang sakti, pemungutan suara belum dilakukan, hasilnya sudah ditentukan?
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News