Polemik Ruko Serobot Saluran Air

Penuh Lumpur dan Sampah, Ini Penampakan Kondisi Got di Ruko Pluit Setelah Dibongkar

Penulis: Gerald Leonardo Agustino
Editor: Acos Abdul Qodir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi saluran air di kawasan ruko Blok Z4 Utara dan Blok Z8 Selatan Ruko Niaga, RT 011 RW 03 Pluit, usai beton penutup dibongkar petugas Pemprov DKI Jakarta, Rabu (24/5/2023). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Kondisi saluran air di depan kawasan ruko Blok Z4 Utara dan Blok Z8 Selatan Ruko Niaga, RT 011 RW 03 Pluit mulai terlihat setelah dibongkar petugas gabungan Pemprov DKI Jakarta.

Selain airnya yang keruh, lumpur dan sampah juga memenuhi saluran air tersebut.

Dari pengamatan TribunJakarta.com, kondisi saluran air yang sebelumnya tertutup lantai ruko memang cukup memprihatinkan.

Salah satunya berada di depan ruko Captain Barbershop, tepatnya di Blok Z8 Selatan nomor 1.

Di lokasi itu, kini terdapat sebuah lubang bekas bongkaran beton lantai ruko yang mengarah langsung ke saluran air.

Saluran air yang sebelumnya tersembunyi kini sangat jelas terlihat.

Baca juga: Bawa Peralatan Lengkap, Ratusan Satpol PP Bina Marga dan TNI Merangsek Bongkar Ruko Nakal di Pluit 

Dengan lebar yang diperkirakan tak sampai satu meter, saluran air tersebut dipenuhi air yang keruh dan berwarna hitam.

Di dalam saluran air itu juga tampak lumpur yang mengendap.

Ada juga sejumlah sampah plastik dan daun yang mengotori saluran air tersebut.

Adapun pada hari ini ratusan petugas gabungan dari Satpol PP, Sudin Bina Marga Jakarta Utara, Sudin Sumber Daya Air Jakarta Utara, TNI-Polri, dan unsur terkait lainnya mendatangi lokasi untuk melakukan pembongkaran paksa.

Baca juga: LHKPN Pejabat Dinkes DKI yang Pamer Gaji Rp 32 Juta Mencurigakan! Inspektorat "Colek" KPK

Petugas gabungan akhirnya membongkar paksa puluhan ruko yang menyerobot saluran air dan bahu jalan setelah sebelumnya para pemilik diberi batas waktu hingga Selasa (23/5/2023) kemarin untuk melakukan pembongkaran mandiri.

Diklaim Tidak Ada Banjir

Sementara itu, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan wilayah RT 011 RW 03 Kelurahan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara tidak banjir meski saluran air di lokasi tersebut tertutupi puluhan ruko.

Ali mengatakan, selama ini saluran air di sekitar area ruko Pluit sudah sering dipompa sehingga banjir pun tidak pernah terjadi.

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengungkap alasan di balik banyaknya pemilik ruko serobot bahu jalan dan saluran air di Pluit yang belum membongkar sendiri bangunannya, Selasa (23/5/2023). (Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com)

Menurut Ali, keberadaan ruko-ruko yang menutupi saluran air tidak menimbulkan kendala signifikan bagi para petugas Pemerintah Kota Jakarta Utara.

"Itu sebenarnya di lokasi itu juga sudah dikeruk sama kita. SDA (Sudin Sumber Daya Air) itu rutin, karena andelan kita di (Jakarta Utara) cuma saluran, pompa," kata Ali di Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (23/5/2023).

"Jadi kalo itu main semua (pompa dan pengerukan), udah aman, makanya di situ nggak banjir kan," jelasnya.

Senada, pemilik puluhan ruko di Blok Z4 Utara dan Blok Z8 Selatan menyatakan selama bertahun-tahun mereka membuka usaha di lokasi, Jalan Niaga di RT 011 RW 03 Pluit tidak pernah kebanjiran.

Pemilik restoran Koko Hawker, Vincent menegaskan, terakhir kali terjadi banjir yang merendam wilayah RT 011 RW 03 Pluit yakni pada 2006.

"Yang banjir itu terakhir 2006, pas banjir besar 2012 itu Jakarta banjir kita malah kering," kata Vincent.

Baca juga: Penampakan Terkini Rumah 2 Lantai Viky Siswa SMA yang Ngaku Berjalan Kaki 16 Km, Ada Sepeda Listrik

Sementara itu, pemilik restoran Leong Seng Kitchen di Blok Z4 Utara, Boedi Widjaja membantah bahwa kondisi ruko yang menutupi saluran air baru terjadi belakangan ini.

Menurut Boedi, semenjak dirinya menyewa ruko dari Jakpro hingga kini ruko tersebut menjadi miliknya, saluran air sudah tertutup.

"Kita di sini sudah puluhan tahun, mau tanya juga, dari dulu jaman Jakpro memang semuanya got sudah ditutup," kata Boedi.

Boedi pun heran jika ada pernyataan dari Ketua RT 011 RW 03 Pluit, Riang Prasetya soal keberadaan ruko yang meresahkan warga.

Menurut dia dan beberapa pemilik ruko lainnya, keberadaan tempat usaha di Jalan Niaga justru menghidupkan wilayah setempat.

"Kita di sini meresahkan warga yang mana? Apakah ada banjir? Apakah ada macet? Maksud tujuannya RT mau apa?," kata Boedi.

"Ini menyangkut warga sini yang nyari kerja, yang nyari nafkah, banyak," tuturnya.

Sebelumnya, Ketua RT 011 RW 03 Riang Prasetya melaporkan soal 42 ruko yang menutupi saluran air dan menyerobot bahu jalan sejak 2019 dan baru ditanggapi Pemprov DKI Jakarta per tahun 2023 ini.

Pemerintah menindaklanjuti dengan menerbitkan surat Rekomendasi Teknis (Rekomtek) dari Suku Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan Jakarta Utara yang diteruskan kepada Satpol PP untuk mengimbau pemilik ruko membongkar secara mandiri bagian tempat usaha mereka yang melanggar aturan.

Penampakan saluran air penuh lumpur yang sebelumnya tertutup beton ruko di RT 011 RW 03 Pluit. Saluran air di lokasi tampak penuh lumpur dan sampah. 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Berita Terkini