Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CILEDUG - Meski aktivitasnya terbatas hanya di dalam rumah karena obesitas yang dialaminya, Muhammad Fajri (26) tak mau sepenuhnya bergantung pada orang lain.
Fajri selalu berusaha sendiri untuk memisahkan posisi badannya kendati memakan waktu lama.
Hal itu diungkapkan Herman (58) yang tinggal persis di sebelah rumah Fajri di Pedurenan, Karang Tengah, Ciledug, Kota Tangerang.
Herman mengatakan bahwa kondisi Fajri kian besar sejak sekira delapan bulan terakhir atau semenjak mengalami kecelakaan motor.
"Dia sempat jatuh dari motor, kakinya luka. Waktu itu saya tawarin dia berobat tapi gak mau cuma minta tolong beliin minyak gosok aja," kata Herman saat berbincang dengan TribunJakarta.com, Kamis (15/6/2023).
Baca juga: Apa Itu Obesitas? Kondisi yang Dialami Fajri hingga Membuatnya Berbaring Selama 8 Bulan Terakhir
Seiring berjalannya waktu, luka di kaki Fajri tak kunjung sembuh malah menjadi bengkak.
Hal itulah yang membuat Fajri tak bisa beraktifitas. Kondisinya diperburuk dengan berat badan Fajri yang naik drastis hingga dikabarkan mencapai 300 kilogram.
Sebagai tetangga, Herman kembali menawari Fajri untuk berobat. Tapi lagi-lagi ditolak oleh Fajri karena alasan sungkan membuat repot orang lain.
"Dia bilang gamau ngerepotin orang karena badannya besar," ujar Herman.
Sebagai tetangga, Herman memang cukup perhatian terhadap kehidupan Fajri.
Pasalnya, di rumahnya itu, Fajri hanya tinggal berdua dengan ibunya yang juga mengalami masalah kesehatan.
Sedangkan ayah Fajri telah meninggal dunia.
Fajri sebenarnya memiliki kakak namun tidak tinggal serumah karena sudah berkeluarga.
Untuk beberapa keperluan, Fajri memang kerap meminta tolong kepada Herman seperti membeli token listrik atau mengangkat air galon.