Baca tanpa iklan
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pelatih Ratchaburi FC, Carlos Gonzales Pena, menyayangkan insiden mati listrik saat timnya menghadapi Persija Jakarta di di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, Minggu (25/6/2023) malam WIB.
Carlos Pena mengklaim, sebelum insiden itu terjadi, anak didiknya sedang tampil dalam skema yang baik.
Pelatih asal Spanyol itu mengatakan anak didiknya mampu menciptakan dua peluang murni sebelum laga terhenti pada sekira menit ke-15.
"Ya itu adalah sesuatu yang semua orang tidak ingin terjadi," kata Carlos Pena usai pertandingan.
"Karena saya pikir sebelum listrik padam, permainan kami cukup bagus, kami memiliki dua kesempatan," jelasnya.
Baca juga: Stadion Mati Listrik Saat Bertanding, Dirut Persija Jakarta Minta Maaf ke Ratchaburi FC
Kendati demikian, Carlos Pena mengaku tidak ingin insiden itu menjadi alasan timnya mendera kekalahan 0-1 dari Macan Kemayoran.
Carlos Pena pun berharap kejadian itu bisa menjadi pelajaran dan tidak terjadi di masa mendatang.
"Kami harus memulai kembali, tapi itu (insiden) untuk kedua tim dan tidak hanya salah satunya. Semoga tidak terjadi lagi," tutur Carlos Pena.
Penerangan Seadanya
Setelah sempat terhenti lantaran mati lampu, duel Persija Jakarta kontra Ratchaburi FC dilanjutkan kembali sekitar pukul 21.26 WIB, Minggu (26/5/2023).
Laga persahabatan Persija Jakarta melawan Ratchaburi FC yang dimulai pukul 19.30 WIB itu akhirnya kembali digulirkan atas kesepakatan kedua tim setelah hampir dua jam dari insiden tersebut.
Pertandingan uji coba internasional antara Persija Jakarta vs Ratchaburi FC itu dilanjutkan dengan lampu penerangan yang temaram.
Terhitung hanya enam titik lampu penerangan yang digunakan untuk melanjutkan Macan Kemayoran versus tim asal Thailand tersebut.
Baca juga: Thomas Doll Ungkap Kabar Baik dan Buruk Persija Jelang Liga 1 2023-2024: Pertahanan dan Cedera
Seperti diketahui, secara tidak terduga listrik Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi itu padam saat pertandingan baru berjalan sekira 15 menit.
Ketua Umum The Jakmania, Diky Budi Ramadhan, mengatakan bahwa kejadian tersebut merupakan insiden yang fatal.