Ia ingin sang majikan membayar dua bulan gajinya sebesar Rp 5 juta untuk biaya pengobatan lanjutan.
"Saya hanya ingin gaji saya dibayar untuk berobat saya selanjutnya, cuman Rp 5 juta kok masa gak mampu," ucapnya.
Mulanya ART tersebut mengaku dijanjikan pekerjaan sebagai asisten pribadi si kembar, bukan asisten rumah tangga.
Tak hanya itu, si kembar juga menjanjikannya pekerjaan sebagai admin.
"Ternyata ibu menjadikan ART bukan asisten pribadinya, janji awal akan dijadikan asisten pribadi dan admin kirim barang seperti iPhone dan barang braded lainnya," kata ART.
ART tersebut mengaku bekerja di sebuah apartemen yang jarang ditempati si kembar.
Bahkan si kembar hanya berkunjung setiap hari Sabtu dan Minggu.
"Ibu ke apartemen hanya hari Sabtu Minggu itupun jarang," sambungnya.
Lebih lanjut, ART tersebut mengaku diberi gaji sebesar Rp 2,5 juta per bulan.
Dengan gaji tersebut, si kembar rupanya pernah menawarkan ART nya untuk membeli iPhone dengan pembayaran cicilan.
"Ibu pernah nawarin ke saya mau iPhone gak, tapi nanti gaji kamu dipotong perbulan," sambungnya.
Sampai saat ini, aa sekitar Rp 5 juta gajinya yang belum dibayar si kembar dari kurun waktu dua bulan.
"Gaji saya Rp 2,5 juta toh menurut saya kerjaannya ringan dan tidak full mengurus ibu, karena ibu full di rumah Greenwood (Ciputat),"
"Bulan November gaji saya sudah tidak keluar dengan alasan kata ibu rekening ibu dibekukan oleh kantor dikarenakan ibu katanya tersangkut kasus," ucapnya.
ART tersebut juga mengungkap bagaimana perlakuan si kembar kepadanya.