Anak Pejabat Pajak Aniaya Pemuda

Ayah David Ungkap Sosok Santun Rafael Alun, Ternyata Pemalsu Laporan Mario: Udah Biasa di DJP Jaksel

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok Rafael Alun dinilai ayah David merupakan sosok yang polos tetapi diam-diam memanipulasi laporan sang anak.

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Ayah Cristalino David Ozora, Jonathan Latumahina mengungkap sosok Rafael Alun Trisambodo, ayah dari Mario Dandy Satriyo.

Menurut Jonathan, Rafael terlihat seperti menampilkan sosok yang baik dan santun.

Namun, kebaikan yang ditampilkan Rafael ternyata hanya topeng belaka bak serigala berbulu domba.

Ia mengungkapkan sosok Rafael di akun Twitter pribadinya @seeksixsuck.

"Tampangnya polos, ucapannya lembut, dramanya kolosal."

Baca juga: Viral Minitrans Tersangkut Kolong Jembatan Zaman Belanda di Manggarai Jakarta Selatan

"Tapi dia lah yang mengatur pemalsuan laporan anaknya, terbongkar di sidang minggu lalu bagaimana orang ini juga mengatur BAP Shane," tulis Jonathan.

Jonathan menilai pemalsuan laporan anaknya itu menjadi cerminan kebiasaan Rafael di Kantor Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Selatan.

"Udah terbiasa malsuin data soalnya. Udah kerjaan sehari-hari pas jadi pejabat pajak DJP Jaksel, sehingga BAP kasus anaknya juga dipalsuin," tulisnya.

Unggahan Jonathan pun mengundang reaksi banyak warga net.

Hujatan demi hujatan pun dilayangkan ke arah Rafael Alun.

Sidang Mario dan Shane kembali dihelat

Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan akan menggelar sidang lanjutan perkara penganiayaan David Ozora dengan terdakwa Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas, Selasa (11/7/2023).

Sidang hari ini beragendakan pemeriksaan saksi ahli yang dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU).

Kepala Seksi Pidana Umum mengatakan Hafiz Kurniawan, Jaksa hanya menghadirkan satu ahli pada persidangan hari ini.

Baca juga: Kecelakaan Hari Ini di Gianyar: Baru Keluar Hotel, Mobil Avanza Tabrak Minibus Isuzu Hingga Ringsek

"(Saksi) satu orang, ahli pidana," kata Hafiz saat dikonfirmasi.

Pada sidang sebelumnya, Jaksa menghadirkan dokter Aisyah Anofi dari Rumah Sakit (RS) Medika Permata Hijau.

Dokter Aisyah dan timnya merupakan pihak yang pertama kali menangani David setelah dianiaya secara brutal oleh Mario Dandy.

Dalam kesaksiannya, Aisyah mengatakan bahwa David mengalami kekacauan motorik akibat penganiayaan tersebut.

"Kekacauan motorik memang gerakan tubuh pasien tiba-tiba. Tidak dapat dibandingkan, kita bisa mengendalikan gerakan, tapi beliau tidak bisa," kata Aisyah.

Aisyah mengungkapkan, mata David akan terus tertutup jika tidak dipanggil oleh orang yang berada di dekatnya.

"Ada siklus, kalau kita siklus bangun tidur normal, kondisi korban ini kalau kita tidak berikan panggilan, banyak tidur matanya," ujar dia.

David juga mengalami infeksi bakteri pada darah setelah dianiaya Mario Dandy Satriyo.

Hal itu diketahui setelah tim dokter melakukan pemeriksaan laboratorium.

"Dari hasil laboratorium, ditemukan bakteri infection atau infeksi bakteri pada darah korban," kata Aisyah.

Aisyah menambahkan, tim dokter juga melakukan pemeriksaan dalam melalui CT scan. Hasilnya, tidak ditemukan kelainan pada otak David.

"Kemudian pada CT scan ditemukan dari hasilnya tidak ditemukan kelainan pada otak ataupun pendarahan pada otak, atau tidak ditemukan keretakan kita sebutnya patah tulang di tengkorak. Ditemukan bekuan darah di bagian bibir," ujar dia.

Ia mengatakan, David tiba di RS Medika Permata Hijau dengan kondisi tidak sadarkan diri.

"Korban datang tidak sadarkan diri, dan dalam keadaan sakit berat. Korban datang dibawa oleh orang, beliau mengatakan orangtua dari teman korban, tapi tidak disebutkan namanya," kata Aisyah.

Saat pemeriksaan awal, jelas Aisyah, tim dokter RS Medika Permata Hijau menemukan sejumlah luka lecet di bagian wajah David.

"Saya temukan, kita temukan luka lecet pada pelipis bagian atas mata sebelah kanan ukuranĀ  sekitar 1,5 cm x 0,5 cm, kemudian luka lecet pada pipi sebelah kanan ukuranĀ  6 cm x 5 cm, kemudian luka memar pipi kanan ukuran 6 cm x 6 cm kemudian luka robek di bibir bagian dalam ukuran 2 cm," ungkap dia.

Terkait tingkat kesadaran, ia mengungkapkan David masih dapat membuka mata ketika dipanggil. David juga mengeluarkan suara meski tak begitu jelas apa yang diucapkan.

"Kemudian gerakan dapat menghalau gerakan. Kemudian setelah saya nilai, saya temukan yang saya sebutkan barusan. Kemudian sebagai dokter umum kita memberikan penanganan awal, lalu pemeriksaan lanjutan seperti laboratorium, CT scan dan saran rawat inap ICU," ujar Aisyah.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Berita Terkini