TRIBUNJAKARTA.COM - Informasi ini mungkin tidak terlalu nyaman diketahui bagi Anda para pekerja yang membanting tulang di Jakarta namun hanya bergaji upah minimum regional (UMR) atau upah minimum provinsi (UMP).
UMP di Jakarta tahun 2023 sendiri hanya sekitar Rp 4,9 juta per bulan.
Dengan gaji tak sampai Rp 5 juta itu, perjuangan yang dilakukan setiap hari tidak main-main.
Pekerja Jakarta harus berjibaku dengan angkutan umum yang selalu penuh dan lalu lintas macet.
Belum lagi teriknya matahari Jakarta yang hampir selalu menemani, namun penampilan sempurna harus tetap dijaga.
Kerja sembilan jam per hari begitu menghabisakan waktu dan hanya menyisakan sedikit untuk diri sendiri dan keluarga.
Libur dua hari atau sehari seminggu rasanya lebih berharga untuk istirahat.
Di sisi lain, penghasilan UMR Jakarta itu bisa didapatkan hanya dalam 10 hari kerja hanya dengan dua jam kerja per hari.
Hal itu yang dilakoni pasutri di Bontang, Kalimantan Timur.
Baca juga: Cuma Ngamen Dua Jam, Suami Istri Jadi Badut Mampu Raup Rp500 Ribu, Ajak Anak Biar Dikasihani
Hanya dengan menjadi badut dua jam per hari, mereka bisa mengantungi Rp 500 ribu.
Jika pasutri itu kerja 20 hari per bulan dengan dua jam per hari, mereka bisa menghasilkan Rp 10 juta per bulan.
Tak perlu panas-panasan karena mereka ngamen menjadi badut pada malam hari.
Meski menjadi tokoh kartun lucu, bukan keceriaan yang mereka jual, tapi kesedihan.
Pasutri itu memakai kostum badut karakter kartun sambil menggendong anak agar mengiris empati para pengguna jalan yang melewatinya.
Dengan begitu, pundi-pundi rupiah mengalir dari pengemudi motor maupun mobil dengan harapan si anak dapat dibesarkan dengan layak oleh orang tua yang berjuang sampai harus menjadi badut.