Perkara Kucing Makan Ikan Buat Nenek 80 Tahun Akhiri Hidup di Kandang Kambing Situbondo

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Foto ilustrasi mayat dan TKP nenek mengakhiri hidup di Situbondo. Perkara kucing makan ikan membuat nenek berinisial R yang telah berusia 80 tahun mengakhiri hidup di kandang kambing, Situbondo, Selasa (18/7/2023).

TRIBUNJAKARTA.COM, SITUBONDO - Perkara kucing makan ikan membuat nenek berinisial R yang telah berusia 80 tahun mengakhiri hidup di kandang kambing, Situbondo, Jawa Timur, Selasa (18/7/2023).

Cucu korban yang menemukan pertama kali neneknya tewas tergantung di kandang kambing dekat rumah di Dusun Paddegan, Desa Tanjung Kamal, Kecamatan Mangaran, Situbondo.

Cucu korban, Jubri mengungkapkan perilaku neneknya sebelum mengakhiri hidup di kandang kambing.

Sang nenek kerap marah setelah ikannya dimakan kucing.

Dua hari sebelum ditemukan tewas tergantung, nenek R sempat mendatangi kediaman Jubri.

Baca juga: Pria yang Akhiri Hidup dari Apartemen Bassura Sempat Minum Obat Daftar G dan Curhat ke Sahabat

Nenek R marah-marah setelah ikannya dimakan kucing.

"Nenek saya sering uring-uringan kalau ada masalah," ujar Jubri saat ditemui di rumahnya.

Bahkan pada saat marah dan tidak pulang, lanjut Jubri, dirinya meminta dan menasehati nenek agar kembali pulang ke rumahnya.

Rumah duka nenek tewas tergantung di Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, Selasa (18/7/2023) malam. Perkara kucing makan ikan membuat nenek berinisial R yang telah berusia 80 tahun mengakhiri hidup di kandang kambing, Situbondo, Selasa (18/7/2023).(SURYA.CO.ID/Izi Hartono)

"Saya sudah meminta nenek pulang setelah dua hari tidak pulang ke rumah," katanya.

Setelah adanya kabar peristiwa gantung diri, Kepala Desa Tanjung Kamal, H Maulana dan sejumlah anggota Polsek dan Koramin Mangaran mendatangi rumah korban.

Sementara, Kapolsek Mangaran, AKP Ayo Pandanaran melalui Banit Reskrim Polsek Mangaran, Bripka Muhammad Mualif membenarkan adanya warga yang ditemukan tewas gantung diri tersebut.

"Keluarga korban tidak mau diautopsi, sehingga membuat surat pernyataan dengan disaksikan Kades dan anggota koramil," ujar Bripka Muhammad Mualif.

Baca juga: Pria Akhiri Hidup dari Lantai 29 Apartemen Bassura, Ada Gelagat Aneh Sampai Damkar Dipanggil

*) DISCLAIMER:

Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri, satu di antaranya adalah menghubungi kesehatan jiwa di rumah sakit terdekat.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi ketika seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Apabila Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling.

Seperti Kemenkes menyediakan Call Center 24 jam Halo Kemenkes di nomor 1500-567.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.


Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News


Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Nenek di Mangaran Situbondo Ditemukan Tewas Tergantung, Cucu: Marah Gara-gara Ikannya Dimakan Kucing,

 

Berita Terkini