"Gak kuat apa," tanya Emili.
"Gak tahu," jawab Bripda Ignatius.
Dikutip dari TribunnewsBogor.com, Emili pun heran dengan balasan Bripda Ignatius.
Pasalnya, jawaban yang diberikan Bripda Ignatius tak nyambung dengan pertanyaan Emili.
"Iya yang saya heran kenapa jawabnnya gak nyambung gitu, apa iya bukan dia yang pegang hp?" kata Emili.
Hasil visum, keluarga janggal?
Berdasarkan hasil visum ada satu luka tembak di jenazah Bripda Ignatius.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Brigjen Hariyanto.
"Ada luka tembak satu saja," kata Brigjen Hariyanto saat dikonfirmasi, Kamis (27/7/2023).
Brigjen Hariyanto mengatakan luka tembak ada di bagian kepala Bripda Ignatius.
"Di video itu kan benar, di bagian belakang telinga kanan sampai belakang telinga kiri," ujar Hariyanto.
Bripda Ignatius telah diotopsi di Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Namun, hasil otopsi tidak disampaikan ke publik.
Hariyanto mengatakan, jenazah korban telah dipulangkan ke pihak keluarga di Pontianak, Kalimantan Barat.
Di sisi lain keterangan polisi yang menyebut Bripda Ignatius tewas karena kelalaian diragukan pihak keluarga.
Pengacara keluarga, Jelani Christo menduga Bripda Ignatius tewas karena menjadi korban pembunuhan berencana.