Mereka terlihat menandatangi surat perdaiaman.
"Alhamdulillah, Berakhir Damai!
Kasus pria di Paninggilan Ciledug jajan ceban lalu ngamuk tak terima dikasih sedikit di warung sambal petir berakhir damai setelah di mediasi oleh Pak RT setempat.
Kedua belah pihak mengakhiri perkara dengan kekeluargaan pada malam kemarin, Rabu (2/8).
Dengan tanda tangan di surat pernyataan bermaterai pelaku berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya.
Gimana sob sudah wow banget blom?
Apa Sesuai harapan sobat kah?," tulis akun Instagram Infotangerang Kota.
Ternyata Sering Malak
Pemuda yang mengamuk sambil melempar sebungkus nasi juga sering memalak.
Pemalakan itu dilakukan secara bergantian, terkadang oleh pemuda itu atau oleh temannya.
"Sudah sering malak, malahan ada temen-temanya yang satunya lagi kalau minta lebih parah lagi," kata Alya, pedagang sekaligus korban kepada wartawan, Kamis (3/8/2023).
Alya menceritakan, teman pemuda itu juga pernah mengamuk ketika meminta tahu dan tempe untuk camilan sambil menenggak minuman keras (miras).
Peristiwa itu terjadi setelah dua pekan tempat usaha Alya buka di Jalan Cipto Mangunkusumo.
"Kalau yang abang satu lagi itu kejadiannya memang sudah agak lama pas dua minggu usaha kami buka, dia ngamuk minta tahu tempe. Dia bilang buat dorongan minum," kata Alya.
"Namanya pedagang baru, dia minta tahu tempe katanya enak buat minumnya (miras). Itu saya kasih," tambah dia.
Kendati begitu, Alya resah atas perilaku para pemuda yang sering mengganggu usahanya. "Iya resah. Bawaannya sudah waswas, soalnya trauma," ucap dia.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News