Mahasiswa UI Bunuh Adik Kelas

Permintaan Sederhana Mahasiswa UI Sebelum Dibunuh Senior, Ibu Nangis: Menyesal Tak Memahami Firasat

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Proses penyerahan jenazah mahasiswa Universitas Indonesia (UI) Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19) di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (4/8/2023). MNZ tewas usai jadi korban pembunuhan senior kampusnya di indekos di Jalan Palakali Kelurahan Kukusan, Beji, Kota Depok, Jumat (4//8/2023) pagi. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak permintaan sederhana mahasiswa UI, Muhammad Naufal Zidan (19) sebelum dibunuh oleh seniornya, Altafasalya Ardnika Basya (22).

Permintaan sederhana Zidan diungkap oleh ibundanya Elfira Rustina.

Sambil menangis histeris, Elfira Rustina berkata bahwa putra sulungnya terakhir berpamitan kuliah.

"Zidan kuliah, Zidan kuliah," teriak Rustina dikutip dari Kompas.com.

Lalu sewaktu di bandara mengantar Zidan terbang untuk kuliah di Depok, sang anak sempat mengurai sebuah permintaan sederhana.

Ia meminta untuk foto bareng dengan orangtuanya.

Padahal selama ini Zidan paling susah difoto.

Permintaan sederhana Zidan itu menjadi penyesalan bagi sang ibunda karena tak menyadarinya sebagai tanda pertemuan terakhir.

Saya sangat menyesal tidak memahami firasat itu. Ternyata itu saat pertemuan kami untuk yang terakhir,” imbuhnya sambil terus menangis.


Tak Lagi Bisa Ditelepon

Sohibi Arif ayah Zidan mengatakan anaknya tidak bisa dihubungi sejak Rabu (2/8/2023), hari dimana mahasiswa UI tersebut dibunuh.

Padahal biasanya Zidan sering menelepon keluarganya, namun di hari itu ia sama sekali tak bisa dihubungi.

"Biasanya telepon. Tapi Rabu itu gak bisa dihubungi, saya WA juga tidak respons," ungkapnya.

Hal ini membuat Arif tak bisa tidur karena khawatir dengan kondisi Zidan.

Saya nggak bisa tidur mikir Zidan kenapa-kenapa," cerita Arif.

Lalu pada Jumat (4/8/2023) Sohibi akhirnya menyuruh salah seorang kerabatnya untuk mengecek kondisi Zidan.

Berkali-kali mengetuk pintu kamar kos, namun Zidan tak kunjung merespons.

Kerabat korban lalu meminta penjaga kos agar membuka kamar Zidan.

Penjaga indekos dan kerabat korban lantas menemukan jenazah Zidan yang terbungkus plastik hitam di kolong tempat tidur.

 

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Berita Terkini