RAR tega melakukan perbuatan keji itu diduga dipicu masalah transparasi keuangan usaha kardus yang dikelola bapaknya, BAM.
"Intinya, terjadi sedikit permasalahan internal keluarga itu. Jadi, memang korban (BAM) ini punya usaha terkait pengelolaan kardus, packing kardus, dikelola oleh keluarga tersebut, termasuk anaknya (RAR) juga dilibatkan dalam usaha tersebut," imbuh Arief.
"Akan tetapi, dalam perjalanannya menurut informasi dari yang bersangkutan (korban BAM), ada masalah terkait pengelolaan keuangan dari usaha tersebut," timpalnya.
Padahal RAR digadang-gadang sebagai penerus perusahaan tersebut.
Mengingat RAR adalah anak pertama dari SW dan BAM.
"Pelaku kerja di perusahaan itu juga, sebagai penerusnya kan diajarkan untuk mengelola bisnis, bagaimana caranya, bagaimana dengan supply, penjualan, dan lain-lainnya," beber Arief.
"Iya, mungkin arah ke arah situ (transparansi keuangan)," sambung Arief lagi.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News