TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Stasiun Manggarai, merupakan salah satu stasiun penting yang ada di kota Jakarta.
Stasiun Manggarai, menjadi stasiun kereta api dengan lalu lintas tersibuk yang melayani KAI Commuter tujuan Bogor, Depok, Nambo, Jatinegara, Jakarta Kota, Tanah Abang, Cikarang, Bekasi, dan Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Bukan cuma di masa kini. Konon, Stasiun Manggarai juga sudah menjadi stasiun penting sejak zaman Belanda hingga era Kemerdekaan.
Pembangunan Stasiun Manggarai, bahkan beriringan dengan peristiwa-peristiwa jauh sebelum kemerdekaan Indonesia.
Berikut TribunJakarta.com rangkum fakta-fakta tentang Stasiun Manggarai :
1. Mulai dibangun tahun 1914
Pembangunan Stasiun Manggarai, sudah dimulai sejak tahun 1914.
Konon, kawasan Manggarai sendiri sudah dikenal di Batavia sejak abad ke-17.
Pembangunan Stasiun Manggarai bermula saat perusahaan kereta api Negara bernama Staatssporwegen (SS) menguasai jaringan keretaapi di Jakarta tahun 1913.
Ketika itu, SS membeli jalur kereta api rute Jakarta-Bekasi yang awalnya milik Bataviaasche Ooster Spoorweg Maatschappij (BOS).
Selain itu, SS juga membeli jalur Jakarta-Bogor yang sebelumnya adalah milik perusahaan kereta api Hindia-Belanda bernama Nedherlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).
Penataan jalur kereta api dilakukan setelah SS menguasai jaringan tersebut.
Stasiun Bukitduri yang sebelumnya dibangun sebagai stasiun permberhentian oleh NISM, kemudian dibangkar dan dibangun Stasiun Manggarai pada 1914.
Mengutip laman Heritage KAI, pembangunan tersebut dipimpin oleh seorang arsitek Belanda bernama Ir. J. Van Gendt.
2. Awalnya peron baja Stasiun Manggarai menggunakan kayu jati
Pembangunan Stasiun Manggarai memakan waktu sekitar beberapa tahun.
Stasiun Manggarai diresmikan pada 1 Mei 1918.
Stasiun Manggarai harus diresmikan masekipun pembangunan belum sepenuhnya selesai.
Sang arsitek, awalnya merancang Stasiun Manggarai dengan tiang peron berbahan baja.
Namun karena Perang Dunia 1 bergejolak, maka pasokan baja kala itu tidak datang dari Eropa.
Sang arsitek kemudian menggunakan kayu jati sebagai pengganti peron baja tersebut.
3. Jadi tempat persiapan rahasia pemindahan Ibu Kota
Meskipun Indonesia sudah Merdeka sejak tahun 1945, namun kenyataannya kondisi di Jakarta belum benar-benar aman.
Pemindahan Ibukota pun dilakukan ke Yogyakarta sekitar tahun 1946.
Seluruh persiapan rahasia terkait perjalanan Presiden Soekarno dan Wakilnya Bung Hatta, dilaksanakan di Stasiun Manggarai.
4. Jadi tempat singgah Jenderal Sudirman jelang gencatan senjata
Stasiun Manggarai menjadi lokasi singgah Jenderal Sudirman ketika akan bertolak menghadiri perundingan gencatan senjata di Jakarta.
Tepatnya pada 1 November 1946, kedatangan sang Jenderal disambut oleh masyarakat di Stasiun Manggarai.
Setelah beberapa kali dilakukan penataan, Stasiun Manggarai kini sudah mengalami banyak perkembangan.
Itulah fakta-fakta tentang Stasiun Manggarai yang belum banyak orang tahu.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.