Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk menjaga citra sepak bola Indonesia dengan tidak terlibat dalam perilaku yang merusak.
"FIFA memiliki perwakilan di Indonesia. Mereka telah melihat insiden ini dan segalanya terbuka bagi mereka. Kita harus bekerja sama untuk merubah diri kita," tegas Arya Sinulingga.
Lebih lanjut, Arya berharap bahwa di masa depan, setiap suporter klub memiliki badan hukum sesuai dengan Undang-Undang No 11 tahun 2022 tentang keolahragaan (SKN).
Dengan demikian, diharapkan suporter akan memiliki pedoman yang jelas untuk menghindari insiden-insiden serupa di kemudian hari.
Catatan Redaksi: Artikel ini disusun berdasarkan pernyataan dari perwakilan PSSI, Arya Sinulingga, terkait insiden kericuhan antar suporter dalam pertandingan PSIS Semarang melawan Persib Bandung di Stadion Jatidiri.
(TribunJakarta/Tribunnews/Abdul Majid)
Baca artikel menarik TribunJakarta lainnya di Google News