Bukan Cuma Bayi Tertukar, RS Sentosa Diduga Buat Kesalahan Lain Kepada Siti Mauliah Setelah Lahiran

Penulis: Siti Nawiroh
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bukan cuma bayi tertukar, RS Sentosa, Bogor diduga melakukan kesalahan lain kepada Siti Mauliah sehabis melahirkan. Dikatakan pengacara Siti Mauliah, Rusdi Rido, kesalahan itu terjadi diduga karena RS Sentosa tidak melakukan SOP (Standar Operasional Perusahaan) yang benar.

TRIBUNJAKARTA.COM, BOGOR - Bukan cuma bayi tertukar, RS Sentosa, Bogor diduga melakukan kesalahan lain kepada Siti Mauliah sehabis melahirkan.

Dikatakan pengacara Siti Mauliah, Rusdi Rido, kesalahan itu terjadi diduga karena RS Sentosa tidak melakukan SOP (Standar Operasional Perusahaan) yang benar.

Rusdi juga menilai, hal ini menjadi pangkal permasalahan yang mengakibatkan adanya kasus bayi Siti Mauliah dan pasien lainnya bernama Dian bisa tertukar.

Bayi Siti Mauliah dan Dian tertukar ketika melakukan persalinan di RS Sentosa, setahun silam.

Pilunya, Siti Mauliah dan Dian baru mengetahui kenyataan pahit ini setahun setelahnya.

Walau sebenarnya Siti Mauliah sudah lebih dulu merasa curiga bayinya tertukar dengan pasien lain.

Dalam wawancaranya di Hotroom Metro TV, Rusdi Rido mengungkap kesalahan lain yang diduga dilakukan RS Sentosa kepada kliennya.

Dikatakan Rusdi, rupanya Siti Mauliah tidak mendapatkan haknya untuk melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini) dengan bayinya setelah melahirkan.

"Saya kira sudah ada pelanggaran SOP, jadi rumah sakit memang tidak menerapkan SOP yang standar, pelayanan neonatal esensial itu umur bayi dari 0-6,"

"Ibu ini (Siti Mauliah) tidak mendapatkan IMD, Ibu Siti melahirkan pagi Senin, kemudian bertemu lagi dengan anaknya Selasa pagi," kata Rusdi dikutip TribunJakarta.com, Kamis (31/8/2023).

Bukan cuma bayi tertukar, RS Sentosa, Bogor diduga melakukan kesalahan lain kepada Siti Mauliah sehabis melahirkan. (TribunBogor/ YouTube Metrotvnews)

"Seharusnya?" tanya Hotman Paris sebagai host.

"Seharusnya langsung hari itu melakukan IMD," kata Rusdi.

Rusdi melanjutkan, Siti Mauliah tak mendapatkan haknya untuk melakukan IMD dengan bayinya selama satu jam pertama.

Tak hanya itu, Rusdi juga menyebut RS Sentosa melanggar peraturan pemerintah soal ASI Eksklusif.

"Ada yang dilanggar PP (peraturan pemerintah) 33 tahun 2012 terkait pemberian ASI Eksklusif,"

"Di situ ada pasal 8 dan 9 tentang rawat gabung, saya kira pangkal permasalahan ini karena di rumah sakit itu tidak memberikan fasilitas rawat gabung, jadi ibu dan anak ini dipisah,"

"Kalau SOP sudah benar ada rawat gabung mungkin kelalaian perawat maternitas tidak sampai seperti ini," jelas Rusdi.

Di sisi lain, RS Sentosa sudah mengakui kelalaian yang dilakukan karyawannya.

Siti Mauliah ternyata tak sempat melakukan IMD setelah melahirkan bayinya. (TRIBUNBOGOR)

RS Sentosa memberikan dua tawaran sebagai bentuk tanggung jawab dari pihaknya karena kasus ini terjadi.

Dua penawaran yang diberikan oleh RS Sentosa yaitu memberikan beasiswa hingga SMA dan memberi jaminan kesehatan gratis selama usia anak.

Namun tawaran itu langsung ditolak pihak Siti Mauliah.

Rudi mengatakan, jaminan kesehatan sudah ada BPJS, lalu soal biaya sekolah juga sudah ditanggung negara.

"Kita tolak lah, sampe SMA kan gratis kalo negeri, untuk kesehatannya kan ada BPJS," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Rabu (30/8/2023).

Menurutnya, kompensasi yang ditawarkan oleh rumah sakit tidak sebanding dengan kerugian yang di alami oleh Siti Mauliah.
 

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

 

Berita Terkini