Terlebih gunungan sampah di Pasar Induk Kramat Jati sudah terjadi dalam waktu lama, tapi tidak kunjung tertangani Perumda Pasar Jaya dan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta.
"Kalau cuman kadang-kadang ada gunungan sampah mungkin kita bisa maklum. Ini setiap hari terjadi. Bukannya bau sampah itu termasuk pencemaran udara ya," ujar Tuti.
Pihak Pasar Induk Kramat Jati selaku pengelola tidak menampik adanya keluhan terkait gunungan sampah pada tempat penampungan sementara yang berada di bagian belakang.
Kepala Pasar Induk Kramat Jati, Mardiyanto menuturkan gunungan sampah tersebut akibat kurangnya armada truk angkut Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta yang bertugas mengangkut.
Pada Kamis (7/9/2023) Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Asep Kuswanto bahkan sudah melihat secara langsung gunungan sampah di Pasar Induk Kramat Jati.
"Kemarin juga Kepala Dinas (Lingkungan Hidup DKI Jakarta) ke sini dalam rangka Adipura (penghargaan terkait kebersihan). Beliau juga kemarin ke belakang (mengecek)," kata Mardiyanto.
Menurutnya antara Perumda Pasar Jaya selaku pengelola Pasar Induk Kramat Jati sebenarnya sudah menjalin kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta untuk penanganan.
Pada Jumat (8/9) hari ini rencananya pihak pengelola Pasar Induk Kramat Jati dengan Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Timur melakukan pertemuan, tapi tidak dapat terealisasi.
"Hari ini sebenarnya ada rencana pertemuan dengan pak Kasudin (Lingkungan Hidup Jakarta Timur) rencananya. Tapi infonya ada reschedule (atur jadwal ulang)," ujar Mardiyanto.
Awak media sudah berupaya mengonfirmasi penanganan gunungan sampah di Pasar Induk Kramat Jati kepada Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto.
Kemudian kepada Kepala Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Timur, Eko Gumelar terkait tindak lanjut penanganan, tapi hingga berita ditulis keduanya urung memberikan jawaban.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News