Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Ganjar Pranowo diprediksi tak cukup pede untuk menang di Jawa Barat sekalipun berpasangan dengan Ridwan Kamil yang merupakan eks Gubernur Jabar.
Sejarah PDIP yang tak pernah menang di Jawa Barat dalam ajang pilpres menjadi salah satu penyebabnya.
"Sejarah pilpres PDIP itu ga pernah menang di Jabar. Jawa Barat itu wilayah yang cenderung hijau, Islamnya kuat," pengamat politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting saat dihubungi, Senin (11/9/2023).
Menurut Ginting, jika Ganjar ingin bisa menang di Jawa Barat maka koalisinya harus tetap memastikan PPP berada di pihaknya kendati sudah menggandeng Ridwan Kamil sebagai cawapres.
Sebab, di PPP ada sosok Sandiaga Uno yang dirasa memiliki basis suara di Jawa Barat.
Acuan Ginting itu mengacu pada hasil Pilpres 2019 lalu dimana Sandiaga Uno yang menjadi cawapres Prabowo Subianto unggul telak di Jawa Barat atas Joko Widodo - Maruf Amin.
Kala itu Prabowo-Sandiaga meraup 16.077.446 suara jauh mengungguli Jokowi - Maruf yang hanya meraih 10.750.568 suara.
"Sandi juga potensial di Jawa Barat karena dia berpasangan sama Prabowo kan 2019, artinya Sandi berkontribusi pada kemenangan Prabowo-Sandi di Jabar pada 2019," kata Ginting.
"Jadi kalau PPP keluar dari koalisi maka gakuat juga koalisi Ganjar karena bagaiamanapun Sandi punya pengaruh di Jawa Barat," lanjut Ginting.
Wacana duet Ganjar - Ridwan Kamil menguat beberapa hari terakhir ini.
Menurut Ginting, munculnya nama Ridwan Kamil sebagai bakal cawapres Ganjar lantaran kebingungan tengah melanda PDIP.
Hal itu lantaran PDIP bingung apakah mau menguasai Jawa Barat yang selama ini selalu menjadi titik lemah mereka atau memastikan kemenangan di Jawa Timur yang saat ini tengah menjadi ancaman karena Muhaimin Iskandar selaku Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah menjadi pasangan Anies Baswedan.
"Menurut saya krn PDIP sulit mendapatkan tokoh NU maka pilihannya itu ke RK (utk menangin Jabar saja)," kata Ginting.
Golkar Potensi Main Dua Kaki
Jika Ridwan Kamil menjadi pilihan Ganjar, maka Golkar kembali berpotensi main dua kaki di ajang pilpres.