TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Kebakaran hebat melanda sebuah pabrik PT Porto di Jalan Kapuk Muara RT 005 RW 004 Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat (15/9/2023).
Sebelumnya berdasarkan data HumasJakfire, objek yang terbakar merupakan rumah tinggal.
Dalam video amatir yang beredar di media sosial, tampak kobaran api menghebat dari pabrik tersebut.
Kepulan asap hitam tampak membumbung tinggi.
Pihak Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara menambah pasukan untuk memadamkan kobaran api yang masih mengamuk itu.
Pihak Gulkarmat mengerahkan sebanyak 20 unit mobil pengangkut air dan 100 petugas untuk memadamkan api yang terdiri dari pasukan Gulkarmat Jakarta Utara sebanyak 18 unit dan Gulkarmat Jakarta Barat sebanyak 2 unit.
Sekitar pukul 11.37 WIB, petugas mulai melakukan pemadaman di lokasi kebakaran,
Belum diketahui penyebab dari kebakaran tersebut.
Warga dengar ledakan
Warga mendengar suara ledakan dari area pabrik sandal yang terbakar di Jalan Kapuk Muara, RT 005 RW 004 Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara.
Tak cuma sekali, warga mendengar sampai empat kali ledakan ketika api mulai membesar pada pagi menjelang siang tadi.
Ledakan berkali-kali itu didengar Riska (40), salah seorang warga yang tinggal di dekat pabrik.
"Tadi ada terdengar ledakan empat kali, kayaknya sih ledakan dari gas," ucap Riska di lokasi, Jumat (15/9/2023).
Rizka mengatakan, api langsung cepat membesar di seluruh area pabrik sand tersebut.
Para karyawan pun berhamburan keluar menyelamatkan diri.
"Katanya sih ada korsleting, terus api langsung membesar gitu. Tidak ada korban, semua (karyawan) keluar," ucap dia.
Adapun kebakaran ini terjadi begitu mendadak dan membuat warga kepanikan.
Tatkala api berkobar dan asap dengan cepat membumbung tinggi, para karyawan berhamburan keluar pabrik, sementara warga yang tinggal di dekat lokasi juga berlarian menyelamatkan barang mereka.
Hingga sore hari ini, petugas pemadam kebakaran masih terus berupaya memadamkan api.
Kesaksian Warga
Warga yang tinggal di dekat pabrik sandal di Jalan Kapuk Muara, RT 005 RW 004 Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara menyaksikan dari dekat bagaimana api berkobar hebat dalam kebakaran hari ini.
Beberapa kali ledakan yang terdengar dari area pabrik sempat membuat warga ketakutan.
Meski kebakaran tak sampai merembet ke permukiman, banyak yang langsung menyelamatkan barang-barang berharga milik mereka lantaran takut kena dampaknya.
Salah seorang warga bernama Nizam bahkan mengibaratkan kebakaran hebat ini seperti perang dunia.
Sebab, kata Nizam, ledakan demi ledakan terdengar begitu kencang dari dalam pabrik.
"Langsung gede gitu, yang terbakar gudang sandal, sepatu lah. Dengar suara ledakan, kayak perang dunia kedua. Dar! Dar! Dar!," ucap Nizam di lokasi, Jumat (15/9/2023) petang.
Nizam mengaku cukup bersyukur api sudah bisa dilokalisir oleh petugas pemadam kebakaran sehingga tidak sampai merembet ke permukiman warga.
Namun, jika api sempat menghanguskan permukiman, Nizam mengaku akan menuntut ganti rugi kepada perusahaan yang mengelola pabrik itu.
"Intinya kalo misalnya kena harus ganti rugi lah sesuai kita punya bangunan," ucap Nizam.
Sebelumnya, ledakan juga didengar warga bernama Riska.
Tak cuma sekali, Riska mendengar sampai empat kali ledakan ketika api mulai membesar pada pagi menjelang siang tadi.
"Tadi ada terdengar ledakan empat kali, kayaknya sih ledakan dari gas," ucapnya.
Riska mengatakan, api langsung cepat membesar di seluruh area pabrik sand tersebut.
Para karyawan pun berhamburan keluar menyelamatkan diri.
"Katanya sih ada korsleting, terus api langsung membesar gitu. Tidak ada korban, semua (karyawan) keluar," ucap dia.
Adapun kebakaran ini terjadi begitu mendadak dan membuat warga kepanikan.
Tatkala api berkobar dan asap dengan cepat membumbung tinggi, para karyawan berhamburan keluar pabrik, sementara warga yang tinggal di dekat lokasi juga berlarian menyelamatkan barang mereka.
Dengan pengerahan 33 unit mobil pemadam kebakaran dengan kekuatan 150 personel lebih, petugas terus berjibaku memastikan api benar-benar padam dan tidak merembet ke permukiman.
Hingga pukul 18.00 WIB, kebakaran sudah memasuki tahap pendinginan dan diperkirakan bisa padam seluruhnya dalam waktu dekat.
Pantauan udara
Kobaran api serta kepulan asap hitam tebal membumbung tinggi dari area pabrik yang terbakar.
Berdasarkan pantauan kamera pesawat nirawak alias drone di lokasi, terlihat jelas bagaimana api dan asap muncul bersamaan dari pabrik yang terbakar.
Pantauan dari udara juga memperlihatkan bahwa lokasi pabrik tersebut berada di tengah-tengah permukiman padat penduduk.
Petugas pemadam kebakaran pun juga tampak mencoba melakukan pemadaman dengan cara melokalisir api, supaya tak merembet ke rumah-rumah warga.
Kasiops Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Utara Abdul Wahid mengatakan, sebanyak 33 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi.
Laporan awal yang diterima petugas ditindaklanjuti dengan pengerahan 150 lebih personel pukul 11.36 WIB.
Penanganan paling pertama untuk memadamkan kebakaran tersebut adalah dengan melokalisir api dan mencegah perambatan ke permukiman padat penduduk.
"Kita berusaha untuk memblokir karena perbatasan di sisi selatan itu dengan pemukiman. Fokusnya di sana di sisi yang pemukiman warga agar kebakaran ini tidak merambat dan meluas," ucap Wahid.
Kebakaran yang terjadi siang hari baru memasuki tahap pendinginan Jumat petang.
Menurut Wahid, bahan-bahan material di dalam pabrik sekaligus gudang sandal tersebut membuat api membesar begitu cepat.
"Jadi kemungkinan besar dari pengalaman kami selama ini di dalamnya ada bahan-bahan seperti plastik karet gitu ya," ucapnya.
"Kan mungkin ada bahan-bahan kimia lainnya namanya pabrik, sehingga tercampur asapnya seperti ini dan sangat dirasakan di pandangan dan di indra penciuman," sambung Wahid.
Tak menyambar ke permukiman
Dilansir dari Kompas.com, Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi memastikan api tidak merambat ke permukiman warga dalam insiden kebakaran pabrik sandal di Kapuk Muara.
Untuk diketahui, kebakaran melanda pabrik sandal di Jalan Kapuk Muara, RT 005/RW 04, Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat (15/9/2023).
"Permukiman aman," kata Satriadi kepada Kompas.com pada Jumat.
Sementara itu, hingga pukul 22.50 WIB, proses pendinginan di tempat kejadian perkara (TKP) masih berlangsung oleh para petugas.
"Proses pendinginan belum nyatakan selesai," ungkap Satriadi.
Satriadi mengungkapkan apa yang menjadi kendala dalam proses penaklukan si jago merah ini.
"Luas wilayah yang terdampak dan konstruksi bangunan sudah labil serta bahan material mudah terbakar dan sulit dipadamkan, tertindih bangunan material yang runtuh," ungkap Satriadi.
Ia belum mengetahui apakah insiden kebakaran tersebut memakan korban jiwa atau tidak.
Adapun Dinas Gulkarmat DKI Jakarta menerima laporan terjadinya kebakaran pada pukul 11.29 WIB.
Walau begitu, api sudah berhasil dilokalisir dan petugas pemadam kebakaran mulai memasuki proses pendinginan pukul 15.54 WIB.
Diduga korsleting listrik
Kebakaran hebat melalap Pabrik Sendal PT Porto di Jalan Kapuk Muara Raya RT 005 RW 004 No.17, Kelurahan Kapuk Muara, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara pada Jumat (15/9/2023) siang.
SI jago merah menghanguskan empat bangunan di pabrik tersebut.
Menurut Kasiops Gulkarmat Jakarta Utara, Wahid, kebakaran itu diduga korsleting tiang gardu listrik.
Percikan api dari tiang tersebut kemudian menyambar ke mesin genset yang mengakibatkan timbulnya kobaran api.
"Kemudian api langsung menyambar ke Gedung Porto Sejahtera, kemudian saksi dibantu oleh karyawan gudang berusaha untuk memadamkan api dengan menggunakan Apar. Namun api semakin membesar dan saksi menghubungi Dinas Pemadam Kebakaran," ujar Wahid pada Sabtu (16/9/2023).
Luas area yang Terbakar diperkirakan mencapai 2500 meter persegi.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Dilansir dari Kompas.com, sebelumnya, proses pendinginan pascakebakaran yang melanda gudang siang tadi berlangsung cukup lama.
Petugas Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan (Gulkarmat) Jakarta Utara Darusli mengatakan, proses pendinginan itu mulai berlangsung sejak pukul 02.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB, pada Sabtu (16/9/2023).
Lamanya proses pendinginan itu disebabkan karena adanya material yang mudah terbakar di lokasi tersebut.
Ada tiga titik lokasi yang masih menjadi fokus pendinginan, yakni area gudang A, B dan C.
"Jadi, karena banyak material ini mudah terbakar, harus diurai. Bukan api, karena kalau tumpukan itu enggak diurai sulit untuk padam. Jadi, saat ini kami sedang mengurai,"ucap Darusli.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News