Penertiban Lokalisasi Gang Royal

Eks Pelanggan Ungkap Ragam PSK di Gang Royal yang Kini Tutup, Pernah Dapat Wanita Anggota Geng Motor

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi wanita penggawa geng motor - Pelanggan tempat prostitusi gang royal mengaku pernah dilayani psk eks anggota geng motor.

Yang jelas, kala itu dirinya diajak sang senior untuk mengunjungi sebuah tempat yang disebut “Royal GP”.

Kekinian Barry baru tahu bahwa “Royal GP” artinya adalah prostitusi Gang Royal yang berada di pinggir Jalan Gedong Panjang (GP), Penjaringan, Jakarta Utara.

“Awalnya ke sana diajak doang, nyebutnya waktu itu Royal GP, eh ternyata sampe ketagihan. Kalo dihitung-hitung kayaknya sudah lima kali ya, atau mungkin lebih, sudah lupa,” kata Barry.

Pertama kali mengunjungi Gang Royal, Barry mengaku cukup terpana dengan hiburan malam yang disuguhkan.

Penggerebekan di lokalisasi Rawa Bebek atau gang Royal, RT 02/RW 13 Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Kamis (30/1/2020) (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Saat itu, Barry hanya mengikuti seniornya mendatangi salah satu kafe di dalam gang sempit minim penerangan di lokasi.

Barry enggan menyebutkan nama kafe tersebut, yang jelas kafe itu sudah menjadi langganannya dan seniornya selama masa-masa jadi mahasiswa.

Setibanya di kafe tersebut, Barry disambut seorang muncikari lalu ditawari memilih PSK.

Tepat saat itu lah Barry mulai terpana.

Meski tempatnya di dalam gang sempit, ternyata PSK-PSK yang disuguhkan di Gang Royal, kata Barry, tak sedikit yang cantik.

Apalagi, sambungnya, harga yang ditawarkan cenderung sangat ramah di kantong mahasiswa.

“Hitungannya murah, tapi cewek-ceweknya bagus,” ucap Barry.

“Rp 150 ribu itu untuk satu kali main sama orang-orang lama, kalo ada anak baru Rp 200 ribu,” katanya lagi.

Gang Royal di Rawa Bebek, RT 02/RW 13 Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Rabu (22/1/2020). (WARTA KOTA/JUNIANTO HAMONANGAN)

Barry mengatakan, selama sekitar lima kali mengunjungi Gang Royal, dirinya selalu memesan PSK yang ternyata asal Jawa Barat.

Selama lima kali itu juga Barry belum pernah merasakan pengalaman buruk berkunjung ke Gang Royal.

“Pokoknya ini prostitusi ramah kantong, kamarnya juga nyaman kalo kafe yang saya kunjungi, nggak bau nggak kotor,” ucapnya.

Barry pun mengaku tak begitu kaget jika kini Gang Royal harus ditutup.

Menurutnya, Gang Royal mungkin sudah terlalu meresahkan sehingga pemerintah akhirnya harus bergerak melakukan penertiban besar-besaran.

“Ya mau bagaimana lagi, mungkin itu sudah yang terbaik ya,” tandas Barry.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Berita Terkini