Sosok Siswi SD yang Loncat dari Lantai 4 Gedung Sekolah, Menghargai Privasi dan Tak Suka Diusik

Penulis: Siti Nawiroh
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sang paman, Jafar Musahid memberikan pengakuan, keponakannya sangat menghargai privasi. Siswi SD tersebut meninggal dunia setelah loncat dari lantai 4 gedung sekolahnya.

TRIBUNJAKARTA.COM - Terungkap sosok siswi SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan yang tewas setelah loncat dari lantai 4 gedung sekolahnya, Selasa (26/9/2023).

Sang paman, Jafar Musahid memberikan pengakuan, keponakannya sangat menghargai privasi.

Sebelum terjadi insiden memilukan tersebut, ternyata korban sempat terlibat salah paham dengan temannya di halaman sekolah.

Momen itu terjadi sebelum masuk kelas dan beberapa saat sebelum akhirnya korban loncat dari lantai 4.

Korban berinisial R yang usianya masih 13 tahun sudah dimakamkan sehari setelah kejadian.

Dikatakan Jafar, ia mendapatkan informasi keponakannya sempat dibully.

Pembullyan itu diduga dilakukan beberapa teman korban.

"Informasi yang saya dapat, katanya dia dibully di sekolahan sama beberapa temannya," kata Jafar kepada TribunJakarta.com.

Jafar mengungkap sosok keponakannya yang sengat menghargai privasi.

"Dia memang orangnya sangat menghargai privasi atau harga diri,"

"Jadi kalau dipegang-pegang badannya dia marah," ucapnya.

Sosok korban juga sempat diungkap oleh Kapolsek Pesanggrahan Kompol Tedjo Asmoro dalam wawancaranya di YouTube tvOneNews.

Tedjo menyebut korban merupakan sosok yang tidak suka diusik.

Terungkap sosok siswi SDN 06 Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan yang tewas setelah loncat dari lantai 4 gedung sekolahnya, Selasa (26/9/2023) (Istimewa)

"Korban tidak suka diusik," katanya.

Masih dikatakan Tedjo, sempat ada kejadian di halaman sekolah sebelum insiden itu terjadi.

Korban sempat menampar seorang pria teman sekelasnya berinisial H lantaran salah paham.

"Ada siswa lain yang mendorong lalu mengenai korban, korban refleks langsung menampar H, H ini rekan sekelas korban," ujar Tedjo.

"Tapi yang mendorong itu saudari D, D itu teman sebangku korban. D ini memiliki kebutuhan khusus," sambungnya.

Setelah itu korban sempat dinasihati oleh gurunya hingga akhirnya loncat dari lantai 4 gedung sekolah.

"Naik ke lantai 4 diselesaikan dengan wali kelas, ibu guru. Diberi arahan tidak boleh ribut sesama teman, tidak terjadi yang lebih memanjang,"

"Jadi masalahnya diselesaikan dengan wali kelas korban tersebut," sambungnya.

Sampai saat ini penyebab R loncat dari lantai 4 gedung sekolah masih menjadi misteri.

Soal isu korban dibully, kepala sekolah SDN 06 Petukangan Utara, Nizar sudah membantahnya.

Nizar pun membantah ada kelalaian yang dilakukan guru hingga menyebabkan korban meninggal dunia.

Oh nggak ada, nggak ada. Kami sudah memberikan keterangan jelas,"

"Kapolsek sudah memberikan statement bahwa tidak ada bullying," kata Nizar di rumah duka di Jalan Palem Raya, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Selasa malam.

Nizar menyebut peristiwa ini sebagai musibah, bukan kelalaian dari guru.

"Oh tidak, tidak (ada kelalaian). Kami sudah menjelaskan semua pada pihak kepolisian, namanya musibah kita tidak tahu," sambungnya.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Berita Terkini