TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Edward Tannur, harus terkena sanksi gara-gara anaknya bikin ulah hingga 1 nyawa melayang.
Gregorius Ronald Tannur putra dari Edward Tannur, diduga melakukan penganiayaan terhadap kekahihnya DSA hingga tewas pada Rabu (4/10/2023) malam.
Buntut dari peristiwa itu, Edward harus kena getahnya.
Anggota DPR RI dari partai PKB itu harus dinonaktifkan Komisi IV DPR RI usai anaknya ditetapkan menjadi tersangka atas tewasnya DSA.
Dilansir dari Kompas.com, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PKB Hasanuddin Wahid mengatakan, Edward tidak diperbolehkan aktif di semua komisi saat ini.
Ia dinonaktifkan dari Komisi DPR RI supaya dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi anaknya, Gregorius Ronald Tannur.
“Dalam konteks ini, namanya sanksi, kami jatuhkan pencabutan dia dari anggota komisinya dan besok PKB ajukan surat pencabutan dari komisinya itu di DPR,” ujarnya, Minggu (8/10/2023).
“Karena kami sangat prihatin terjadi hal semacam itu dan hati kami ada di korban,” tambahnya.
Ia menyebut, PKB akan meminta Edward menghadapi kasus yang menimpa putranya itu sesuai dengan ketentuan undang-undang yang berlaku..
“Ini bentuk sanksi kami sembari kami beri kesempatan atas persoalan yang terjadi, agar dia segera membantu sebisa mungkin persoalan bisa selesai secara hukum,” ujar Hasanuddin.
Profil Edward Tannur
Sang putra diduga melakukan penganiayaan hingga satu nyawa melayang, siapa sosok Edward Tannur?
Diketahui, Edward Tannur lahir di Atambua, pada 2 Desember 1961.
Ia merupakan lulusan S1 Hukum, di Universitas PGRI, Kupang, tahun 2009.
Di kursi DPR RI, Edward Tannur duduk sebagai anggota Komisi IV yang membidangi pertanian, lingkungan hidup dan kehutanan, serta kelautan.
Saat mencalonkan diri sebagai anggota legislatif (caleg) PKB, ia berasal dari daerah pemilihan Nusa Tenggara Timur II.
Dikutip dari laman resmi DPR RI, sebelum menjadi anggota legislatif, ia pernah menjabat sebagai ketua Tulip FC tahun 2000-2004.
Selain itu, ia juga sempat mengembangkan bisnisnya di bidang kontruksi sejak tahun 1983.
Pada tahun 2004-2007, ia diketahui pernah menjabat sebagai Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara.
Berikut riwayat organisasi Edward Tannur:
- Caleg DPR RI tahun 2009-2014
- Ketua DPC PKB Kabupaten Timor Tengah Utara, tahun 2006 - sekarang
- Anggota DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara, tahun 2005 - 2009
- Ketua KONI Kabupaten Timor Tengah Utara, tahun 2004 - 2005
- Pembina Pemuda Katholik (PMKRI), tahun 2004 - 2005
- Ketua Komisi C DPRD Kabupaten Timor Tengah Utara, tahun 2004 - 2007
- Ketua Fraksi PKB tahun 2004 - 2009
- Ketua GAPEKNAS Kabupaten Timor Tengah Utara, tahun 2000 - 2004
Kronologi kejadian
Diberitakan, Ronald yang merupakan anak anggota DPR RI Edward Tannur, diduga menganiaya kekasihnya DSA hingga tewas beberapa waktu lalu.
Peristiwa itu bermula, saat korban sempat mendatangi tempat karaoke di Blackhole KTV Club, Lenmarc Mall, Rabu (4/10/2023) malam.
Ketika itu, korban datang bersama teman dan kekasihnya itu.
Ketika kondisi mabuk, pelaku dan korban ternyata sempat terlibat perselisihan hingga terjadi cekcok.
Hingga kemudian, perselisihan berlanjut hingga parkiran mobil yang berada di Kawasan Jalan Mayjen Yono Suwoyo, Surabaya dan amarah pelaku tak terbendung.
Ronald diduga melakukan penganiayaan berat terhadap kekasihnya itu hingga korban lemas tak berdaya.
Setelah kejadian, pelaku membawa korban ke sebuah apartemen dengan cara memasukannya ke dalam bagian belakang (bagasi) mobil.
Setelah itu, pelaku baru membawanya ke National Hospital.
Namun sayang, nyawa korban tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.