Viral di Media Sosial

Kisah Lansia 90 Tahun Penjual Klepon di UB, Susah Payah Sampai Tertatih, Kadang Tak Ada yang Beli

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mbah Sri pedagang klepon yang sudah berjualan 60 tahun lamanya di sekitar Universitas Brawijaya. Meski sudah tertatih-tatih di usia senjanya, Mbah Sri tetap semangat berjuang demi mencari nafkah.

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Sambil tertatih-tatih, seorang nenek pedagang klepon setiap hari harus membawa dagangannya untuk ditawarkan ke orang-orang.

Ialah Mbah Sri, lansia yang umurnya sudah hampir 90 tahun.

Di usia senjanya, Mbah Sri setiap hari harus berkeliling menyusuri jalan sambil membawa klepon dagangannya demi mencari nafkah.

Ia biasa menjajakan dagangannya di sekitaran kawasan Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur.

Ia harus berjuang sendirian setelah sang suami dulu pergi meninggalkannya.

Kisah Mbah Sri ini dibagikan oleh seseorang bernama Ida Wijaya lewat akun Tiktoknya.

"Mahasiswa UB pasti sering lihat Mbah ini, yang jalan membungkuk membawa dagangannya sampai malam. Aku dulu sering beli waktu kuliah 2013, dan ternyata beliau masih jualan sampai sekarang 2023," tulis akun Tiktok @ida_wijaya dalam rentetan foto yang ia bagikan.

Dulu suami Mbah Sri pergi bersama wanita lain ketika dirinya masih cukup muda.

 

Sejak saat itu, Mbah Sri harus menghidupi anaknya seorang diri dari hasil dirinya berjualan Klepon.

"Anak beliau juga sama seperti Mbah, ditinggal suaminya dan berjuang sendiri jualan untuk menghidupi anaknya. Jadi Mbah tidak mau membebani anaknya," kata @ida_wijaya.

Diketahui, Mbah Sri sudah berjualan klepon selama 60 tahun.

Dalam sebuah video yang dibagikan Ida, tampak Mbah Sri sampai menangis karena belum juga ada yang beli dagangannya.

Padahal, waktu sudah cukup larut malam.

Sambil tertatih-tatih, ia terus menyusuri jalan sambil membawa dagangannya itu.

Tak jarang, ia harus pulang ke rumah meski dagangannya belum habis terjual.

Walau sudah tua renta, ia biasanya membuat seluruh dagangannya seorang diri.

Dagangan tersebut kemudian dijualnya mulai sore hingga larut malam.

Terkadang, karena fisiknya yang sudah lemah Mbah Sri terpaksa beristirahat di pinggir jalan.

Walau begitu, semangat Mbah Sri tidak pernah surut dimakan usia.

Meski keadaannya pas-pasan, Mbah Sri selalu pasrah dengan yang Maha Kuasa.

Bahkan Mbah Sri juga selalu bermurah hati dengan sesama.

Pernah suatu ketika, dagangan Mbah Sri belum habis terjual padahal waktu sudah cukup larut malam.

Mbah Sri kemudian malah membeli dagangan oranglain karena alasan kasihan.

Sebab, pedagangnya berjualan sambil membawa seorang anak sejak pagi.

Kata Mbah Sri, suami ibu pedagang itu penghasilannya tidak menentu.

Bahkan untuk keperluan popok anaknya, seringkali tak terbeli.

Meski hidup pas-pasan, Mbah Sri tak pernah banyak berharap.

Sekedar ada yang beli dagangannya saja rasanya sudah sangat bahagia dan bersyukur sekali.

Dalam video Tiktoknya, Ida menjelaskan bahwa Mbah Sri biasanya berjualan dekat pos satpam gerbang Veteran Universitas Brawijaya Malang, mulai pukul 16.00 waktu setempat.

Klepon yang dijualnya murni dibuat dari Tepung Ketan dan gula Jawa premium.

Menurut Ida, candilnya pun juga enak.

Mbah Sri biasa menawarkan candil dari tepung kanji, juga lauk tusukan seperti hati, ampela, dan usus dengan bumbu kacang.

Harganya juga sangat murah mulai Rp 3 ribu sampai Rp 5 ribu saja.

Baca artikel menarik lainnya di Google News.

Berita Terkini