FA, pelajar yang membuat pesan teror tersebut, awalnya membuat akun WhatsApp dengan foto profil bergambar wajah Noordin M. Top.
Kemudian, dalam aksi prank ini, FA mengirim pesan kepada kawan sekelasnya H yang berisi akan ada pengeboman di Koja Trade Mall.
"Kami akan melakukan pengeboman di daerah Koja Trade Mall, jika kamu peduli dengan Noordin M. Top, kamu harus mengikuti acara pengeboman," tulis FA dalam pesan singkatnya kepada H.
Pesan tersebut kemudian diteruskan H kepada akun Instagram Koja Trade Mall.
Karena merasa ada ancaman, pihak Koja Trade Mall lantas melaporkan pesan tersebut ke Mapolsek Koja dan dengan cepat polisi segera mendatangi pusat perbelanjaan tersebut guna melakukan sterilisasi TKP.
Syahroni menambahkan, para pelajar tersebut belum ditetapkan sebagai tersangka hingga saat ini.
Mereka masih diperiksa dan akan dibina lebih lanjut terkait kelakuannya menjadikan teror bom sebagai lelucon.
Sementara itu, aktivitas di Koja Trade Mall juga dipastikan kondusif setelah tidak ditemukan adanya benda mencurigakan apapun di dalam pusat perbelanjaan tersebut.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.