Jasad Ayah dan Balita Membusuk

Terkuak Penyebab di TKP Jasad Ayah dan Anak di Koja Masih Tercium Bau Busuk, Gara-gara Ada Darah?

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terkuak penyebab mengapa di lokasi penemuan jenazah ayah dan anaknya di Jalan Bali Rakyat, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara masih tercium bau busuk. Anggota Babinsa Kelurahan Tugu Selatan, Serda Bambang Dwi lalu buka suara.

TRIBUNJAKARTA.COM - Akhirnya terkuak penyebab mengapa di lokasi penemuan jenazah ayah dan balitanya di Jalan Bali Rakyat, Kelurahan Tugu Selatan, Koja, Jakarta Utara masih tercium bau busuk.

Diketahui sejak ditemukannya jenazah Hamka (50) dan bayinya yang membusuk AQ (2) pada Sabtu (28/10/2023) pagi lalu, hingga saat ini bau tidak sedap masih jelas terasa di sekitar TKP.

Anggota Babinsa Kelurahan Tugu Selatan, Serda Bambang Dwi lalu buka suara dan mengungkapkan penyebabnya.

Menurut Bambang jasad Hamka dan AQ memang sudah dievakuasi.

Namun di rumah mereka masih terdapat sisa-sisa darah yang diduga milik keduanya.

Sisa darah tersebut yang ternyata menjadi penyebab utama bau busuk masih tercium.

Serda Bambang Dwi, anggota Babinsa Kelurahan Tugu Selatan yang sempat masuk ke dalam rumah tempat penemuan jenazah ayah-bayi membusuk di Koja. (Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com)

"Iya baunya masih terasa karena yang diambilkan jasadnya," ucap Bambang dikutip TribunJakarta dari TikTok Abraham Silaban, pada Selasa (7/11/2023).

"Darahnya masih di dalam,"

"Masih ada belum dibersihkan," imbuhnya.


Tetangga Sangat Merasakan

Bau busuk tersebut tercium dari samping belakang rumah tempat penemuan mayat Hamka dan AQ.

Jika berjalan dari gang yang berada di sisi kiri rumah, bau dengan mudah dapat tercium.

Namun, sesekali jika berada atau melintas dari depan pagar rumah, bau tidak sedap seperti aroma bangkai itu bisa tercium karena terbawa angin.

“Sampai hari ini bau masih tercium, kadang kalo kebawa angin juga baunya ke mana-mana,” kata Amin (27), salah satu warga yang tinggal di Jalan Balai Rakyat kepada TribunJakarta.com.

Menurut Amin, jika dihitung-hitung, sampai hari ini sudah lebih dari tiga minggu bau tidak sedap tercium dari rumah tersebut.

Amin menambahkan, karena kondisi bau menyengat dan kenyataan bahwa rumah nomor 12 tersebut menjadi lokasi penemuan mayat, warga yang biasanya sering nongkrong di warung dekat TKP mulai sepi.

“Biasanya pada nongkrong depan warung sebelah rumah itu, tiap malem. Tapi, semenjak ada kejadian tersebut, udah mulai jarang anak-anak nongkrong, biasanya anak-anak muda,” katanya.

Jalan sudah sempoyongan, istri di Koja bernama Nur Hikmah (32) sempat bercerita sekeluarga sedang sakit sebelum akhirnya suami dan bayinya ditemukan tewas membusuk. Suami Nur Hikmah, Hamka (50) dan bayinya, Abid Qushyyi Akma (2) ditemukan tewas membusuk di rumahnya di Koja, Jakarta Utara pada Sabtu (28/10/2023). (Kolase TribunJakarta)

Warga lainnya, Fadli menuturkan hal serupa.

Menurut dia, bau masih tercium tapi tak separah sepekan lalu.

“Masih bau, tapi udah nggak terlalu parah baunya,” ucapnya.

Diwartakan sebelumnya warga merangsek masuk ke rumah Hamka pada Sabtu (28/10/2023).

Warga mendapati Hamka dan AQ tak bernyawa dalam kondisi mengenaskan.

Sementara istri Hamka, Nur Hikmah hanya diam nyaris tanpa ekspresi.

Lalu putri sulungnya Afifa (3) juga masih hidup, namun lemas tak berdaya.

Setelah penyelidikan polisi, Hamka disebut telah meninggal sejak 10 hari sebelum ditemukan warga.

Sementara sang anak bungsu meninggal tiga hari sebelum ditemukan.

Jenazah Hamka dan balitanya diotopsi lalu dimakamkan satu laing lahat di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, pada Minggu (30/10/2023).

Sementara Nur Hikmah dan Afida masih dalam penanaganan medis di RS Polri Kramat Jati.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Berita Terkini