Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM - Setahun jelang pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024, bursa calon gubernur (Cagub) DKI mulai memanas.
Ajang Pilkada DKI pun diprediksi bakal jadi arena perang bintang para elit politik nasional yang gagal mendapat tiket di Pilpres 2024.
Tiga nama belakangan mencuat, yaitu politikus Golkar sekaligus eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Menteri BUMN Erick Thohir dan bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep.
Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menilai, dari ketiga nama itu sosok Erick Thohir dan Ridwan Kamil yang dinilai punya kapasitas mumpuni untuk maju sebagai Cagub DKI.
“Ridwan Kamil dan Erick berimbang jika dilihat dari kapasitas dan elektabilitas. Keduanya juga sudah menjadi tokoh nasional dan sangat diperhitungkan,” ucapnya saat dikonfirmasi, Rabu (8/11/2023).
Pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul ini menyebut, baik Erick maupun Ridwan Kamil punya rekam jejak yang jauh lebih baik dibandingkan Kaesang lantaran sudah berpengalaman duduk di pemerintahan.
Sedangkan, Kaesang baru terjun ke dunia politik sehingga dinilai belum layak menjadi Cagub DKI Jakarta.
Meski demikian, para pendukung Presiden Jokowi yang dikenal militan disebut Jamiluddin bisa menjadi modal Kaesang bersaing dengan Erick dan Ridwan Kamil.
Untuk itu, ia memprediksi, persaingan di Pilkada DKI bakal tetap berlangsung sengit.
Sosok calon wakil gubernur (cawagub) dari masing-masing tokoh ini pun disebutnya bakal jadi pembeda.
“Siapapun yang menang, perolehan suaranya tidak akan jauh berbeda. Oleh karena itu, siapa yang menang bisa jadi ditentukan oleh wakil yang dipilih,” ujarnya.
Meski demikian, Jamiluddin sedikit mengunggulkan Ridwan Kamil lantaran punya segudang pengalaman menjadi kepala daerah saat menjabat sebagai Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat.
Sedangkan, Erick Thohir dinilai lebih cocok kembali menjabat sebagai Menteri BUMN dan mengurusi bidang ekonomi di tingkat nasional.
“Melihat kapasitas Erick, tampaknya ia lebih pas tetap menjadi menteri. Sebab, kapasitas Erick pas untuk memajukan bidang ekonomi di level nasional, bukan sebagai gubernur,” tuturnya.
Untuk Kaesang, Jamiluddin menilai, Ketua Umum PSI bisa lebih dulu bersaing di tingkat kota atau kabupaten, seperti maju di Pilkada Kota Depok.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News