"Itu sulitnya, harus memadukan pemain yang bermain di Eropa dengan lokal. Jelas bukan hal yang gampang," sambung sang juru taktik.
Basim Qasim menyebut lini pertahanan Singa Mesopotamia layak mendapatkan sorotan. Terlebih ada dua pemain utama yang absen, yakni Danilo dan Saad Natiq.
Meski Jesus Casas sudah mengantisipasi dengan memanggil dua penggantinya, namun hal itu akan berbeda.
Khususnya Saad Natiq, merupakan bek andalan Irak yang kini berkompetisi di Liga Arab Saudi bersama Abha.
Absennya pemain bertahan 33 tahun tersebut dipercaya meninggalkan lubang di area pertahanan.
"Casas memiliki tugas lain yang tak kalah penting. Lini pertahanan, kehilangan pemain pilar jelas bukan hal gampang untuk kembali menemukan formula pengganti," ucapnya.
"Irak butuh kemenangan saat melawan Indonesia dan Vietnam. Kuncinya di pertahanan, namun saat ini ada celah yang dapat dieksploitasi," terang pelatih Al-Naft SC.
Timnas Indonesia memiliki deretan penyerang yang mengandalkan kecepatan untuk mengiris pertahanan lawan.
Rapuhnya pertahanan Irak seperti yang disebutkan Basim Qasim dapat dimanfaatkan oleh Egy Maulana Vikri dan kolega.
Hanya saja yang menjadiu perhatian, selain lini serang wajib tajam, pertahanan Timnas Indonesia dituntut disiplin. Lengah sedikit, tidak menutup kemungkinan Irak akan menghukum pertahanan Merah Putih berupa gol.
Asnawi Berharap Magis Shin Tae-yong
Kapten Timnas Indonesia, Asnawi Mangkualam mengaku tak gentar menghadapi Irak di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Asnawi menegaskan bahwa sang pelatih, Shin Tae-yong telah memiliki strategi khusus untuk membawa Timnas Indonesia menang atas Irak.
Melawan Irak di laga perdana, tentu tidak akan menjadi pertandingan yang mudah bagi Timnas Indonesia.
Selain bermain tandang, Irak juga memiliki kualitas yang lebih baik karena memiliki ranking FIFA yang lebih apik ketimbang Garuda.
Saat ini Irak Irak berada di peringkat 68 dunia, sementara Timnas Indonesia di peringkat 145.