“Memang sebagian pendiri memang sudah almarhum, sehingga ada pembaruan terkait dengan kepengurusan yang baru, Pak Hamka Rusdi kita ajak untuk menjadi pengurus Masjid Nurul Islam yang baru,” sambung dia.
Hasan mengaku sudah menghubungi Hamka melalui pesan singkat WhatsApp pada 18 Oktober 2023 lalu terkait wacana menjadikannya salah satu anggota DKM Masjid Nurul Islam.
Namun, pesan yang dikirimkan Hasan tak kunjung dibalas Hamka.
Hingga kemudian, akhirnya terkuak kabar bahwa yang bersangkutan sudah meninggal dunia dalam kondisi yang mengenaskan.
“Saya mengajak Pak Hamka Rusdi ini pada tanggal 18 Oktober lewat WA untuk menyatakan kesediaannya menjadi pengurus masjid, namun tidak ada respons sama sekali,” ucap Hasan.
“Kita sempat kaget juga ya memang setelah kita WA hari Sabtu itu kita kaget dengar berita melihat beliau itu jadi korban, memang kita cukup kaget dan tidak mengira sama sekali, memang beliau teman kita juga memang, namun ya memang takdir, ya kita mendoakan lah ya,” tuturnya.
Adapun Hamka dan bayinya AQ ditemukan tewas dan membusuk dikediamannya, pasa Sabtu (28/10/2023) lalu.
Saat warga menemukan jasad keduanya, ternyata di dalam rumah tersebut juga ada istri dan anak sulung korban.
Keduanya masih hidup namun dalam kondisi yang lemas saat ditemukan bersamaan dengan penemuan jasad Hamka dan bayinya.
Hingga saat ini, penyebab kematian Hamka dan bayinya AQ belum terungkap.
Polisi masih kesulitan menginterogasi Nur Hikmah Fujianti (32), istri korban.
Kondisi psikis Nur Hikmah, masih belum stabil usai ditemukan tinggal bersama dengan jasad suami dan bayinya.
Hal ini membuat tim penyidik sulit mendapatkan keterangan yang jelas dari wanita itu.
Di sisi lain, anak sulung Hamka dan Nur Hikmah, AD (4) dipastikan sudah pulih dan dikembalikan kepada keluarganya.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.