Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Pedagang buah melon di Pasar Induk Kramat Jati berinisial SF kini masih buron usai membunuh seorang pemuda kenalannya inisial BK.
Diketahui, peristiwa pembunuhan itu terjadi di Jalan Haji Marta, Gedong, Pasar Rebo, Jakarta Timur.
SF melarikan diri usai menikam BK beberapa kali menggunakan pisau dapur pada bagian dada dan perut, Selasa (21/11/2023) sekira pukul 01.59 WIB.
Berdasarkan penyelidikan sementara jajaran Unit Reskrim Polsek Pasar Rebo, peristiwa bermula saat korban dan pelaku terlibat cekcok.
SF menusuk tubuh BK beberapa kali dengan pisau dapur yang ia genggam hingga korban mengalami pendarahan di Jalan Haji Marta.
Usai kejadian, pelaku pun langsung meninggalkan korban yang sudah terkapar.
Rupanya saat melarikan diri, SF sempat mendatangi rumah Saadah (49) pemilik kontrakan tempat ia tinggal untuk meminta pertolongan.
"Dia datang ke rumah saya sekira jam 2.30 WIB. Datang mau minta pertolongan,"
"Waktu itu saya enggak tahu kalau dia habis menusuk orang," kata Saadah, Selasa (21/11/2023).
Kala itu, SF yang mengontrak di unit rumah milik Saadah meminta pertolongan karena ngaku dikeroyok tiga orang pria di Jalan Haji Marta.
Saat meminta pertolongan tersebut, diakui Saadah bahwa SF memang masih menggenggam sebilah pisau.
Tetapi ia tidak mengira bahwa SF barusaja menusuk BK dengan pisau tersebut.
SF hanya mengaku pada Saadah, sedang dikejar orang karena diteriaki maling.
Diduga, warga sekitar meneriaki SF sebagai maling karena berupaya mengejar pelaku yang kabur meninggalkan BK terkapar dalam kondisi bersimbah darah di Jalan Haji Marta.
"Diteriakinya itu maling sama warga. Saya tanya, kamu maling? Kata dia 'enggak bu, saya bela diri karena dikeroyok'. Waktu datang dia bawa pisau, tapi enggak bilang habis nusuk," ujarnya.
Saadah sama sekali tidak mengetahui bahwa SF barusaja menikam BK hingga tewas.
Terlebih menurut pengelihatannya saat itu, pisau yang SF bawa tidak menunjukan adanya bekas darah.
Hanya terdapat sedikit bercak darah pada bagian kaki SF.
Saadah mengira, darah itu keluar dari tubuh SF karena dikeroyok tiga orang di Jalan Haji Marta seperti pengakuannya itu.
"Dia itu sempat sekitar 10 menit ada di rumah saya, setelahnya dia lari. Saya baru tahu kejadian penusukan pas temannya korban datang ke sini mencari dia. Tapi sudah keburu kabur," tuturnya.
Berdasar keterangan teman BK yang datang, BK mengalami luka tusuk parah di bagian perut hingga mengakibatkan organ tubuhnya nyaris keluar dan mengalami pendarahan berat.
BK sempat dibawa warga ke rumah sakit terdekat dari lokasi untuk mendapatkan penanganan medis.
Namun nahas, saat tiba di rumah sakit itu nyawanya sudah tidak tertolong akibat luka parah.
"Tadi pagi polisi dari Polsek (Pasar Rebo) sudah datang ke sini untuk tanya kejadian. Saya kasih tahu yang saya tahu. Memang dia mengontrak di tempat saya sama adiknya," lanjut Saadah.
Kini SF masih dalam pengejaran tim gabungan dari jajaran Unit Reskrim Polsek Pasar Rebo dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur yang menangani kasus pembunuhan BK.
Belum diketahui motif pembunuhan, namun berdasar hasil penyelidikan sementara saat terjadi cekcok antara pelaku dan korban, tiba-tiba SF mengeluarkan sebilah pisau dapur.
Ia lalu menusuk tubuh BK beberapa kali hingga korban terkapar di Jalan Haji Marta.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.