Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polres Metro Jakarta Selatan menyiapkan 10 pos pengamanan dan pelayanan selama perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, keberadaan pos pengamanan dan pelayanan itu merupakan bentuk kehadiran polisi di tengah-tengah masyarakat.
"Kami akan menyiapkan delapan pos pengamanan di delapan kecamatan dan juga dua pos pelayanan di dua kecamatan lainnya," kata Ade kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (20/12/2023).
Ade menjelaskan, dua pos pelayanan itu didirikan di dua tempat wisata yaitu Taman Margasatwa Ragunan dan Setu Babakan.
"Tiga pilar dan juga seluruh stakeholders, potensi masyarakat, tokoh pemuda juga bisa berkumpul di situ untuk sama-sama kita menyatakan atau mewujudkan kehadiran negara untuk memberikan perlindungan terbaik kepada masyarakat," ujar dia.
Kapolres menambahkan, pos pengamanan dan pos pelayanan Natal dan tahun baru beroperasi mulai Kamis (21/12/2023).
"Mulai besok besok kita mau apel gelar pasukan. Kemudian pos pengamanan dan pos pelayanan itu sudah berdiri besok," ucap Ade.
Sementara itu, aparat gabungan yang dikerahkan untuk mengamankan perayaan Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sebanyak 1.549 personel.
"Gabungan Polri dan TNI di data yang saya lihat tadi 1.549. Ini sudah gabungan. Ini kita harapkan bisa memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Jakarta Selatan," kata Ade.
Ade menjelaskan, jajaran Polri dan TNI akan mengamankan ratusan gereja di Jakarta Selatan yang menggelar ibadah Natal.
"Ada 133 gereja dan tempat ibadah dan tempat-tempat yang digunakan untuk beribadah di perayaan natal dan tahun baru. Itu semuanya kami amankan," ujar Kapolres.
Sebelum ibadah Natal digelar, lanjut Kapolres, pihaknya akan lebih dulu melakukan sterilisasi guna mengantisipasi sejumlah gangguan dan ancaman.
"Kami melakukan security assessment juga melakukan penilaian sistem keamanan bersama-sama tiga pilar dan kami berharap kerjasama dari seluruh lapisan masyarakat," ucap Ade.
Di sisi lain, ia juga meminta masing-masing pengurus gereja untuk berkoodinasi dengan tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.
"Tadi disampaikan oleh salah satu pengurus gereja bahkan parkirnya pun ada yang dilakukan di masjid. Dan perlu rekan-rekan ketahui, informasi dari ketua FKUP Jakarta Selatan bahwa Jakarta Selatan ini daerah yang paling tinggi tingkat toleransinya di DKI Jakarta," pungkas dia.
Baca artikel menarik lainnya di Google News.