Robby mengatakan sikap Ardiansyah kepada istrinya berbeda.
"Enggak ada yang aneh, cuman kata Mamah, almarhum itu ke istrinya ada yang beda, lebih manja, romantis," katanya.
Ardiansyah bertugas di KA Turangga jurusan Surabaya-Bandung ketika tabrakan terjadi.
KA Turangga bertabrakan dengan KA Bandung Raya jurusan Padalarang-Cicalengka, Jumat (5/1/2024) pagi.
Alih-alih Ardiansyah pulang, keluarga malah mendapatkan kabar duka.
"Kami tahu tadi sekitar pukul 10.00 melalui orang tua. Kemarin Ardiansyah sempat WhatApp bahwa yang bersangkutan tugas ke Surabaya."
"Saya tadi telepon nomornya. Aktif tapi enggak diangkat," kata Robby di sekitar lokasi kejadian.
Tak sabar ingin tahu bagaimana nasib adiknya, Robby, yang tinggal di Rancaekek, bergegas menuju RSUD Cicalengka.
"Saya sempat ke RSUD, tapi belum ada jenazah adik saya. Saya langsung ke TKP," katanya.
Meninggalnya Ardiansyah menyisakan luka dan duka mendalam bagi Robby, umumnya bagi keluarga.
Sebab, meski berposisi sebagai ipar, bagi Ardiansyah, tak ada kata ipar.
"Ke saya sudah seperti ke kakak kandung. Tak ada beda bagi dia apakah ibu kandung atau mertua, sama-sama dia berbuat baik," katanya.
Korban Tabrakan KA Turangga
Sebanyak empat orang meninggal dunia dan puluhan lainnya terluka dalam tabrakan KA Turangga Surabaya- Bandung dengan Kereta Api Lokal Bandung Raya, di Desa Cikuya, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jumat (5/1/2023).
Manager Humas Daop 2 Bandung PT KAI, Ayep Hanafi mengungkapkan data korban tabrakan KA Turangga.
Adapun 4 orang yang meninggal dunia akibat tabrakan kereta api, yakni Ponisam (47) yang merupakan masinis Kereta Api Lokal berasal dari Rancaekek, Julian Dwi Setiono, asisten masinis berasal dari Ngamprak Kabupaten Bandung Barat.