Banjir di Jakarta

TPU Semper Jakut Terendam Banjir, Makam Bakal Ditinggikan Pakai Tanah Proyek MRT

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kondisi blok-blok makam yang terendam banjir di TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, Kamis (4/2/2021).

TRIBUNJAKARTA.COM - Taman Pemakaman Umum (TPU) Semper di utara Jakarta langganan terendam banjir kala musim hujan melanda.

Dalam beberapa tahun terakhir, Tribun Network hampir selalu memiliki gambar genangan air di sela-sela pemakaman, bahkan sampai ada yang menenggelamkan batu nisannya.

Pantauan terakhir Kompas.com hari ini, Senin (8/1/2024) menunjukkan beberapa makam sampai ditancapkan patok bambu.

Bambu ditancapkan ke kubur, lalu di ujungnya ditempelkan papan bertuliskan nama jenazah di dalamnya.

Hal itu dipasang ahli waris demi menandakan makam keluarganya.

Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Tempat Pemakaman Umum (TPU) Semper, Sukino, mengatakan, upaya yang dilakukan saat bajir merendam makam adalah dengan menyedotnya menggunakan pompa.

“Kalau untuk penanganan kita sendiri, ya disedot setiap hari pakai alkon,” ungkap Sukino saat ditemui Kompas.com di kantornya, Semper Timur, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (8/1/2024).

Karena banjir yang berulang, Sukino akan melakukan upaya lain.

Dia sudah mengumpulkan para ahli waris dan akan meninggikan makam yang kerap terendam.

Posisi area pemakaman memang lebih rendah dari jalan di sekitarnya.

Sosialisasi peninggian makam pun sudah dilakukans ejak Agustus 2023 lalu.

Rencananya, peninggian makam akan menggunakan tanah kerukan proyek Mass Rapid Transit (MRT).

“Kami undang (para ahli waris) bahwa ini akan ada pengurukan atau peninggian tanah dan tanahnya itu dari kerukan (proyek) MRT (Mass Rapid Transit), bukan anggaran. Sudah dijelaskan (dalam sosialisasi), jenis tanahnya,” ujar Sukino.

Sukino menjelaskan, penggunaan tanah proyek MRT lantaran tak perlu mengeluarkan biaya tambahan.

Tanahnya itu diambil, dibawa ke sini. Kalau ada tanah non-anggaran, siapa sih yang enggak mau? Kan lumayan, manfaatnya besar buat masyarakat. Kalau anggaran, kan saya ranahnya bukan di situ,” lanjutnya.

Hingga saat ini, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengelola MRT untuk peninggian tanah. Tetapi, rencana tersebut belum terealisasi sehingga banjir masih merendam sejumlah makam di TPU Semper.

“Kami juga enggak mau kalau musim hujan, begini lagi. Kami sudah berkoordinasi di antara pimpinan sampai ke Dinas, dari bawah sampai atas, sudah semua. Saya enggak mau berpangku tangan, diam-diam saja. Saya juga berusaha ke sana dan ke sini. Karena ini kan tanggung jawab saya, malu kalau begini lagi,” tutur Kino.

“Cuma, lagi-lagi, kami (masih) menunggu kerukan dari MRT. Sementara ini kan masih banyak ke (TPU) Rorotan. Rorotan kan nanti juga harus sudah jadi 100 persen. Bisa saja untuk umum,” pungkasnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Berita Terkini