"Serabutan kerjanya, kalau ada yang nyuruh ya kerja," sambung kerabat.
Keluarga sudah meminta Baliah berhenti mengemis, tetapi tak dituruti.
"Udah sering dibilangin jangan begitu (ngemis), tapi bibinya kekeh," kata kerabat.
"Kita ngelarang nih, tapi kan kita juga gak bisa ngasih 100 persen (kebutuhan) kepada dia," ucap kerabat Baliah yang lain.
Bak menegaskan tak ada KDRT di rumah tangganya, terekam momen ketika Baliah memeluk sang suami.
Baliah mengaku sayang suaminya.
"Sayang?" tanya Donny Ramadhan.
"Sayang," jawab Baliah sembari peluk suaminya.
Baliah tulang punggung keluarga
Sosok Baliah sendiri tidak seperti manusia normal pada umumnya yang mudah dalam berkomunikasi.
Baliah sedikit memiliki gangguan mental yang membuatnya sulit untuk berkomunikasi dan hal itu pula diakui oleh orang-orang disekitar tempat tinggalnya.
Meski begitu, Baliah tetap bisa diajak berbincang dengan siapapun, namun jawaban yang dilontarkan acap kali perlu diteliti agar dapat dipahami oleh lawan bicaranya.
Suami Baliah juga merupakan seorang disabilitas.
Sehari-hari, Baliah mengemis di kawasan Tamana Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) terhitung sudah satu tahun lebih.
"Tadinya di Curug Cigamea, terus di sini tiap Sabtu sama Minggu, kalau hari-hari biasa keliling (sekitar pemukiman)," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Jumat (12/1/2024).
Terkait dengan gayanya meminta minta, Baliah mengaku itu merupakan inisiatifnya yang dilakukan secara terus menerus.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News