TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak masa lalu kelam dokter gadungan, Elwizan Aminuddin (42) yang ditangkap karena melakukan penipuan profesi dokter di tim sepak bola di Indonesia.
Elwizan hanya mengandalkan Google untuk melakukan penanganan medis kepada setiap pemain yang cedera.
Sementara itu, sebelum menjadi dokter gadungan, Elwizan bekerja sebagai seorang kondektur bus.
Dia juga memiliki tempat usaha warung kelontong.
"Sebelum jadi dokter gadungan di beberapa tim sepak bola, dia juga bekerja sebagai kondektur bus dan ada juga usaha jualan toko kelontong," ungkap Kasat Reskrim Polresta Sleman, AKP Riski Adrian, dilansir TribunJogja.com.
Kini setelah melancarkan aksinya melakukan penipuan, Elwizan Aminuddin berhasil ditangkap Polresta Sleman, pada 24 Januari 2024, di wilayah Cibodas, Tangerang.
Ia sempat buron selama kurang lebih tiga tahun.
Sebelumnya, managemen PSS Sleman melaporkan Elwizan pada 3 Desember 2021 ke Polresta Sleman.
Kapolresta Sleman, Kombes Pol Yuswanto Ardi membenarkan terkait penangkapan Elwizan.
"Atas partisipasi dari masyarakat, kami berhasil melakukan penangkapan terhadap salah satu tersangka yang melakukan kegiatan pemalsuan dokumen yang menyatakan bahwa seolah-olah dia adalah seorang dokter," katanya.
Elwizan diketahui pernah menjadi dokter sejumlah klub sepak bola Liga Indonesia, termasuk Timnas Indonesia U-19.
Total ada tujuh klub yang pernah dikelabui Elwizan.
Sembilan klub itu yakni Persita Tangerang, Barito Putra, Timnas Indonesia U-19, Bali United, Madura United, dan Sriwijaya FC.
Selanjutnya, ia kembali lagi ke Timnas Indonesia U-19 lalu Kalteng Putra dan terakhir PSS Sleman.
Elwizan menjalankan aksinya menjadi dokter gadungan selama delapan tahun.