TRIBUNJAKARTA.COM, BANYUWANGI - Insiden petugas TPS meninggal dunia dan kelelahan terjadi saat penghitungan suara Pilpres 2024, Rabu (14/2/2024).
Peristiwa pertama terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur.
Nyawa Dulhanan (50) Ketua KPPS TPS 18, tidak tertolong meski sempat dirawat di Puskesmas dan RS PKU Muhammadiyah Rogojampi.
Awalnya, ketua TPS 18 Dusun Pasinan Timur, Desa/Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi mengeluhkan pusing serta sesak napas saat bertugas pada pukul 16.00 WIB.
Saat itu, penghitungan suara capres-cawapres telah selesai.
Dulhanan pun meminta dibawa ke Puskesmas terdekat setelah mengeluh sakit. Ia pun dibawa ke Puskesmas dengan kondisi cukup memprihatinkan.
Saat itu, napas Dulhanan sudah mulai tersengal-sengal. Perawatan di puskesmas tak membuat kondisinya membaik.
"Kemudian dirujuk ke RS PKU Muhamadiyah Rogojampi," kata Anggota PPS Desa Singojuruh Abdul Konik.
Di rumah sakit itu, Dulhanan sempat mendapat perawatan cukup intensif.
Ia diberi bantuan pernapasan melalui selang oksigen. Kondisinya pun sempat membaik. Sayangnya, kondisi itu tak bertahan lama.
"Teman-teman PPK sempat menjenguk saat kondisinya mulai membaik. Tapi kemudian mendapat kabar bahwa sudah kritis," katanya.
Dulhanan pun akhirnya menghembuskan napas terakhir di rumah sakit.
Ia dibawa pulang dan disemayamkan di rumahnya.
Konik mengaku tak mengetahui persis penyebab meninggalnya Dulhanan. Ada kemungkinan, ia dalam kondisi kelelahan saat terakhir kali bertugas.
"Ada tidaknya penyakit bawaan, kami belum bisa memastikan," katanya.