Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Kepulan asap hitam membumbung tinggi di depan kantor KPU RI yang berasal dari ban bekas yang dibakar massa penolak hasil Pemilu 2024.
Total ada dua titik yang dijadikan tempat massa membakar ban bekas dalam aksinya hari ini.
Nampak para emak-emak terus berjalan mengelilingi ban bekas yang dibakar itu sambil menyuarakan yel-yel turunkan Jokowi dari kursi presiden.
Sebagian dari mereka juga membawa spanduk mengenai penolakannya terhadap hasil Pemilu 2024 yang disebut banyak kecurangan hingga meminta Jokowi dimakzulan.
"Turun, turun, turun Jokowi, turunkan Jokowi sekarang juga," teriak para emak-emak Jumat (23/2/2024).
Meski suasana memanas, tetapi massa aksi tak sampai membuat kericuhan di sekitar KPU RI.
Mereka hanya terus menyuarakan menolak pelaksanaan Pemilu 2024 yang disebutnya dipenuhi kecurangan yang terstruktur, sistematis dan masif serta meminta agar Jokowi dimakzulkan.
"Karena sudah jelas kecurangannya dan Jokowi adalah perusak demokrasi di Indonesia saat ini," teriak orator.
Tuntut 10 Hal Soal Pemilu 2024
Dalam aksinya, massa yang mengatasnamakan gerakan masyarakat sipil selamatkan demokrasi menyuarakan 10 tuntutan yang dibacakan Affandi Ismail selaku koordinator aksi.
Meski mengklaim sebagai elemen kelompok masyarakat sipil yang peduli demokrasi, keberpihakan massa aksi, baik terhadap paslon 01 dan 03 terlihat dari atribut yang dikenakan.
Di antaranya, mereka meminta untuk memakzulkan Jokowi karena dianggap sebagai penjahat demokrasi, kemudian menghapuskan dinasti politik hingga memecat komisioner KPU dan Bawaslu yang dianggap bagian dari kecurangan Pemilu.
Mereka juga meminta agar dugaan kecurangan Pemilu 2024 dibawa ke DPR melalui mekanisme hak angket karena sudah tidak percaya dengan Mahkamah Konstitusi.
"Karena MK sudah diisi oleh orang-orangnya Jokowi," tegas Affandi.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News