Chat tersebut kemudian difoto dan diberi komentar bahwa respons sang guru seakan menganggap dirinya korban.
"Si playing victim baru kena mental lo abis gue, temen-temen gue dan alumni lain nge-blow up ini?" tulisnya.
Tukang kebun terlibat
Ternyata kasus pelecehan tersebut tak hanya dilakukan oleh Eman Padillah, tetapi juga seorang tukang kebun sekolah itu.
"Sekitar bulan Desember, di situ ada orang tua yang cerita bahwa dia gak sengaja lihat hp anaknya kalau anaknya ngadu ke wali kelasnya tentang pelecehan yang dilakukan oleh seorang tukang kebun," ujar Lia Permana, orangtua siswa pada TribunnewsBogor.com , Jumat (23/2/2024).
Anak perempuan Lia pernah menjadi korban pelecehan dari tukang kebun itu.
Meskipun tidak sampai pada area sensitif, Lia mengaku semakin waswas bila tidak ada tindakan tegas dari pihak sekolah.
"Karena saya khawatir, pas awal masuk sekolah di Januari saya janjian sama wali kelas anak saya namanya Pak Reza bahwa saya mau dianter pengen ngobrol sama kepala sekolah tapi kata wali kelas tidak bisa harus sama kesiswaan karena prosedurnya begitu," ungkapnya.
Lia akhirnya berbicara dengan wali kelas anaknya.
Ternyata laporan pelecehan itu tak hanya satu atau dua murid yang menjadi korban.
"Pas ngobrol di sana ternyata korbannya ada 7 orang, itu yang lapor ke wali kelas saja. Pihak sekolah tetap memperhatikan tukang kebun melalui bagian sarana dan prasarana itu dengan alasan dia itu senior," terangnya.
Meskipun telah dilaporkan, tindakan yang diambil oleh pihak sekolah terhadap tukang kebun tersebut dianggap Lia tidak tegas.
"Jadi pihak sekolah memberikan hukuman saja, yang katanya hukuman norma masyarakat berupa dicuekin sama guru-guru, didiamkan dan menurut saya itu tidak bikin jera gitu, eh malah kejadian lagi sama guru agama," lanjutnya.
Kasus ini semakin meruncing ketika pada Kamis (22/2/2024), dugaan pelecehan seksual oleh oknum guru juga mencuat.
"Tukang kebun belum selesai, belum proses ini sudah ada lagi guru agama. Pihak sekolah itu menutup-nutupi gitu, sampai kejadian lagi ini. Dari mulai kasus kemarin sampai kasus ini gitu bukannya berhenti malah ada tambah lagi," katanya.