Hal itu menjadi dilema tersendiri bagi suami Atalia Praratya.
Seperti diketahui, Pilkada pada November 2024 nanti digelar serentak di seluruh wilayah provinsi maupun kabupaten dan kota.
Menurut Ujang, jika Ridwan Kamil tidak menjadi cagub di Jawa Barat dan memilih bertempur di Jakarta, maka kemenangan belum tentu di tangan.
Pun akan riskan bagi Golkar karena bisa kebobolan di Jawa Barat.
"Karena kalau misalkan di DKI Ridwan Kamil belum tentu menang kalau pun menang bisa jadi Golkar nya di Jawa Barat nya bisa kalah di sana, gitu," kata Ujang kepada Tribunnews, Senin (26/2/2024).
Menurut Ujang, Golkar harus berhitung dengan cermat membagi kekuatan kadernya.
Dia melihat Ahmed Zaki bisa diandalkan untuk bertarung di Pilkada DKI 2024, dan Ridwan Kamil tetap mengamankan Jawa Barat.
"Jadi, kalau realistis rasionalis sebenarnya dibagi, Ridwan Kamil di Jawa Barat lalu Zaki di Jakarta perimbangannya seperti itu kalau saya lihat," ujar Ujang.
"Tapi kalau misalkan nanti Ridwan Kamil di Jakarta belum tentu menang, bisa babak belur, jadi di Jabar bisa kalah di DKI bisa kalah," pungkasnya.
Popularitas
Dihubungi terpisah, pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menyatakan, kalau kedua kader Golkar yakni Ridwan Kamil (RK) dan Ahmed Zaki Iskandar memang memiliki kelayakan maju di Pilgub DKI.
Keduanya kata dia, memiliki rekam jejak dalam memimpin pemerintahan di provinsi maupun di daerah.
"Baik Ridwan maupun Zaki memang dua sosok yang punya keunggulan untuk jadi Gubernur Jakarta. Ridwan berpengalaman sebagai Gubernur Jawa Barat, sementara Zaki pernah menjabat Bupati Tangerang," kata Jamiluddin saat dimintai tanggapannya, Senin (26/2/2024).
Pengalaman sebagai pejabat daerah tersebut, yang menurut Jamiluddin menjadi bekal yang cukup untuk RK maupun Zaki memimpin Jakarta.
"Setidaknya dua sosok ini sudah familiar dengan birokrasi pemerintahan," beber dia.
Namun demikian menurut Jamiluddin, jika menilik soal tingkat popularitas, sosok RK dinilai jauh mengungguli Zaki Iskandar.