Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Herawati, dirundung gelisah akibat kasus pembunuhan suaminya, Rahmat Zulkarnain pada Senin (15/1/2024) lalu yang tidak kunjung terungkap.
Sudah satu bulan lebih dia menanti hasil penyelidikan terkait kasus pembunuhan suaminya yang bekerja sebagai driver taksi online di, tapi hingga kini tidak ada titik terang terkait kasus.
Bahkan Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyelidikan (SP2HP) dari jajaran Unit Reskrim Polsek Kramat Jati terkait penanganan kasus pun urung diterimanya.
"Belum tenang, masih gelisah. (kasusnya) Masih gelap aja buat saya. Kenapa sampai sekarang belum ada titik terang siapa pelaku," kata Herawati di Jakarta Timur, Jumat (1/3/2024).
Herawati menyatakan pihak keluarga sudah ikhlas dengan kejadian, namun hal yang mengganjal perasaan mereka adalah mengetahui dua pelaku pembunuhan Rahmat masih buron.
Baik identitas dua pelaku yang pembacokan dan motif pembunuhan ayah dua anak itu masih dapat diungkap Unit Reskrim Polsek Kramat Jati dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur.
"Harapan saya cepat bisa diungkap, siapa sih pelakunya. Apapun (motifnya), apakah ada yang dendam atau bagaimana. Apakah itu kejahatan jalanan saya ingin cepat diungkap," ujarnya.
Herawati menuturkan sudah beberapa kali menanyakan perkembangan kasus kepada Polsek Kramat Jati yang menangani kasus, paling anyar pada Senin (26/2/2024) lalu.
Berdasar keterangan disampaikan personel Polsek Kramat Jati hanya bahwa kasus pembunuhan Rahmat Zulkarnain hingga kini masih dalam tahap penyelidikan.
"Setiap saya datang ke sana selalu bilang dalam penyelidikan. Enggak ada yang lebih jelas lagi, seperti sudah sejauh ini (penjelasan detail perkembangan). Belum, belum sama sekali," tuturnya.
Herawati mengatakan pihak keluarga pun sampai sekarang tak mengetahui pasti penyebab kematian Rahmat karena belum kasus karena urung mendapat salinan hasil autopsi.
Pihak keluarga hanya mengetahui hasil autopsi dari penjelasan lisan personel Polsek Kramat Jati bahwa Rahmat mengalami luka bacok pada bagian tangan, bahu, dan dada.
"Kalau hasil autopsi saya enggak terima. Tapi saya dikasih keterangan kalau ada luka di belakang, tangan, sama di dada sebelah kiri. Itu ada luka semacam sobek sepanjang 16 sentimeter," lanjut Herawati.
Awak media sudah berupaya mengonfirmasi penanganan kasus pembunuhan Rahmat kepada Kepala Satreskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahean.