“Dinamika elektoral itu tidak statis, sekarang yang paling tinggi namanya Ridwan Kamil, tapi selisihnya tidak jauh sama Mas Anies dalam margin of error,” ucap Burhanuddin.
Burhanuddin menuturkan dinamika electoral untuk Pilkada Daerah Khusus Jakarta memang sangat tinggi.
Diungkap Burhanuddin, pada peringkat pertama hingga kesembilan dalam survei yang dilakukannya, perolehan angka elektabilitas tidak terlampau jauh.
“Kita mendapati satu fenomena di mana Jakarta itu dinamika elektoralnya sangat tinggi, peringkat pertama, kedua hingga peringkat ke-9 itu selisihnya tidak terlalu jauh,” kata Burhanuddin.
“Jadi masih membuka pintu buat siapapun, karena proses nominasi masih berlangsung hingga bulan Agustus, masih jauh dan yang menarik partai-partai di Jakarta juga tidak ada yang sangat dominan (di Pemilu 2024)," katanya.
Selain itu, Burhanuddin menjelaskan mengenai peluang Menteri Sosial Tri Rismaharini untuk memimpin Jakarta.
Burhanuddin menuturkan elektabilitas Risma untuk Pilkada Jakarta cenderung turun.
“Ibu Risma beberapa waktu lalu termasuk top two ya, jadi termasuk calon yang punya kompetisi elektoral tinggi, tapi belakangan agak turun pesonanya secara elektoral,” kata Burhanuddin.
“Menurunnya terutama sejak menjadi Menteri Sosial, waktu menjadi Wali Kota Surabaya itu elektabilitasnya tertinggi kedua Ibu Risma," tambahnya.
PDIP Pertimbangkan Tri Rismaharini
PDI Perjuangan mempertimbangkan nama Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam gelaran Pilkada Jakarta 2024.
Diketahui, PDIP mulai menggelar penjaringan sejumlah nama potensial untuk diusung Pilgub Jakarta.
"Kita punya banyak sekali ya selain Bu Risma, selain Bu Risma banyak tokoh-tokoh potensial baik dari internal maupun eksternal," kata Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat di Jakarta, Selasa (16/4/2024).
Djarot menyebut, pihaknya mempersilakan bagi para tokoh yang ingin maju Pilkada Jakarta agar mendaftarkan diri ke DPD PDIP Jakarta.
Namun, kini partainya sedang fokus untuk menyelesaikan sengketa Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi atau MK.
"Kita lagi fokus sekarang ini di MK urusan pilkada sekarang kita lagi menjaring, dengan siapapun kita terbuka ya siapapun yang punya semangat membangun Jakarta punya kemampuan integritas silakan daftar ke DPD maupun bisa ke DPC maupun DPP jadi sekarang prinsipnya pemimpin itu kan berasal dari rakyat kita jaring dari rakyat," kata Djarot.