Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Polisi belum memastikan penyebab kematian wanita berinisial R (35) yang ditemukan tewas di Dermaga Ujung Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta Utara.
Hingga saat ini polisi masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri.
"Sebab mati menunggu hasil laboratorium toksikologi dan histopatologi anatomi forensik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Minggu (21/4/2024).
Ade menjelaskan, sampel toksikologi yang diambil untuk diperiksa di Puslabfor yaitu bagian hati, empedu, lambung, dan urine.
"Diambil sampel histologi anatomi, untuk diperiksa di bagian patologi anatomi yaitu kulit dada, leher, rahang, tulang lidah, tulang iga," ujar dia.
Berdasarkan hasil visum sementara, jelas Ade Ary, ditemukan luka di bagian dada kanan.
"Kehitaman pada leher, kehitaman di rahang kanan," ujar mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan itu.
Dari hasil otopsi, ia menyebut organ tubuh bagian dada sudah membusuk dan tidak bisa lagi ditentukan apakah ada pendarahan atau tidak.
"Tak ditemukan patah tulang lidah, tulang tengkorak utuh," ungkap Ade Ary.
Jasad R pertama kali ditemukan oleh warga yang tengah memancing di Pulau Pari pada Sabtu (13/4/2024).
Wajah R sudah hancur saat ditemukan. R yang berprofesi sebagai wanita Open BO diduga merupakan korban pembunuhan.
"Dugaan awal (korban) dibunuh," kata Kanit 5 Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kompol Yandri Mono, Sabtu (20/4/2024).
Yandri mengungkapkan, terdapat luka di bagian dada dan leher korban. Namun, ia belum dapat memastikan jenis luka tersebut.
"Di tubuhnya kalau hasil visum ada (luka) di dada, leher. Di dada belum tahu (luka apa), otopsi kan belum keluar, baru visum sementara. Kalau di leher kemungkinan besar dicekik," ungkap dia.