TRIBUNJAKARTA.COM - Akhir perjalanan hidup RN (34) berakhir di Jakarta.
Karyawati salah satu ruko itu tewas di hari kedua merantau dari Lampung.
Ia mengadu nasib sebagai karyawati di sebuah ruko yang hendak dijadikan sebuah kedai atau tempat makan oleh sang bos.
Naasnya, ia tak bernyawa dalam kondisi tengah mengandung buah hati.
RN ditemukan tewas bersimbah darah di ruko tempat kerjanya di Jalan Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Sabtu (20/4/2024) pagi.
Berikut sederet fakta terkait kematian RN di ruko Kelapa Gading, Jakarta Utara
1. Ditemukan bersimbah darah
RN ditemukan tergeletak tak bernyawa dengan bermandikan darah di kamarnya pada Sabtu pagi.
Kala itu, karyawati berinisial R (25) mencari dan menggedor kamarnya.
Namun, pintu kamar tak kunjung dibuka hingga pintu didobrak.
Betapa kagetnya R melihat korban ditemukan tergeletak dengan banyak darah dan terdapat busa.
2. Sang kekasih tiba-tiba hilang
Saat merantau ke Jakarta, RN didampingi oleh sang kekasih, Agus.
Mereka pun diterima kerja di sebuah ruko yang akan dijadikan kedai di Kelapa Gading.
Di ruko tersebut, RN tinggal bersama Agus atas izin pemilik kedai lantaran keduanya mengaku sebagai suami-istri.
Namun, setelah kejadian kematian RN, baru terungkap bahwa RN dan Agus bukanlah suami-istri. Nyatanya mereka hanya sepasang kekasih.
Jajaran Polsek Kelapa Gading telah mengecek lokasi dan meminta keterangan saksi hingga memeriksa CCTV pascakejadian.
Korban yang ditemukan dengan kondisi setengah telanjang diduga dalam kondisi hamil dan gawainya tidak ada di lokasi.
Mayat RN dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur.
3. Berusaha tutupi aib
Akhir terjawab penyebab wanita hamil tewas bersimbah darah dalam ruko di Kelapa Gading.
Rupanya wanita hamil tersebut berusaha menutupi aibnya bersama selingkuhannya.
Sebab korban, RN diketahui masih memiliki seorang suami.
Dia juga ternyata sudah memiliki tiga orang anak.
Namun RN ke Jakarta mencari pekerjaan bersama pria lain.
Kematian RN berkaitan dengan perselilngkuhan.
"Keterangan saksi, ada motif malu atas perbuatan yang telah mereka lakukan," kata Kanit Reskrim Polsek Kelapa Gading AKP Emir Maharto Bustarosa seperti dikutip TribunnewsBogor.
Menurut Emir, RN masih berstatus sebagai istri orang.
"Karena korban RN masih berstatus sebagai seorang istri dan mempunyai 3 orang anak," kata AKP Emir Maharto Bustarosa.
RN diketahui berasal dari Lampung.
Ia ke Jakarta bersama pria bernama A.
"Awalnya mencari pekerjaan," katanya.
RN dan A kemudian diterima kerja di Kedai Anak Mama Kelapa Gading.
Mereka tinggal di ruko tersebut bertiga bersama seorang saksi, R.
"Korban dan pelaku baru beberapa hari tinggal, awalnya itu mencari pekerjaan," katanya.
Sedangkan RN sedang mengandung anak dari hubungan dengan A.
Kata AKP Emir Maharto Bustarosa, usia kandungan RN sekitar 3 sampai 4 bulan.
Sampai muncul dugaan bahwa RN meninggal ketika hendak menggugurkan kandungannya.
"Kami masih mendalami, dugaan sementara mereka ingin menutupi aib atas hubungan gelap sehingga mengambil tindakan untuk menggugurkan kandungan tersebut," katanya.
Namun ketika sedang proses menggugurkan, menurut AKP Emir Maharto Bustarosa, RN dan A terlibat cekcok.
"Ada ketidaksesuaian antara korban dan pelaku sehingga mereka ribut dalam kamar yang menyebabkan pendarahan semakin menjadi-jadi," ungkap AKP Emir Maharto Bustarosa.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News