Maulana mengatakan, pelaku malu kalau RN hamil dan pelaku tak mau bertanggung jawab.
Korban dan pelaku sama-sama berasal dari Lampung. Pada saat berangkat ke Jakarta, korban sudah pendarahan.
Tapi, bukannya membawa korban ke rumah sakit, pelaku malah meninggalkannya di ruko tempatnya ditemukan tewas.
"Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa," kata dia.
Sempat Cekcok
Kanit Reskrim Polsek Kelapa Gading, AKP Emir Maharto mengungkapkan saat proses melakukan aborsi tersebut, RN dan AT diduga sempat cekcok.
Namun, belum diketahui penyebab pelaku dan korban terlibat cekcok tersebut.
"Ada ketidaksesuaian antara korban dan pelaku sehingga mereka ribut dalam kamar yang menyebabkan pendarahan semakin menjadi-jadi," ujar Emir.
Setelah cekcok, AT kemudian meninggalkan RN begitu saja.
Pelaku Ditangkap
AT ditangkap di rumah keluarganya di Kecamatan Telukbetung Timur, Lampung.
Dalam rekaman video penangkapan yang diterima, pelaku sempat mengelak ketika akan ditangkap oleh polisi.
Ia juga sempat menolak saat polisi meminta ponsel milik korban.